e-mindakita
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Log in

I forgot my password

Who is online?
In total there are 12 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 12 Guests

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 497 on Thu May 06, 2021 1:37 pm
Statistics
We have 950 registered users
The newest registered user is niketan verma

Our users have posted a total of 57793 messages in 1692 subjects
Poll

Negeri Asal Anda

BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap6%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap23%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 23% [ 18 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap21%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 21% [ 16 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap8%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 8% [ 6 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap8%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 8% [ 6 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap6%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap6%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap0%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 0% [ 0 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap6%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap4%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 4% [ 3 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap0%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 0% [ 0 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap1%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 1% [ 1 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap3%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 3% [ 2 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap1%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 1% [ 1 ]
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcap5%BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 5% [ 4 ]

Total Votes : 77

Top posters
Admin (4111)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
mekganu (3628)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
Juang (3494)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
penditaputra (3027)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
tokkmudim (2844)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
Kalam (2631)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
myra_roses (2534)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
zafran0512 (2315)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
FeLiSeWoMaN (2310)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 
tajuNM (2159)
BICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_lcapBICARA AL-QURAN - Page 2 I_voting_barBICARA AL-QURAN - Page 2 I_vote_rcap 

Keywords

2013  2011  2012  baqarah  2010  2024  


BICARA AL-QURAN

+11
Zahabur
myra_roses
matding
ZAITAHA
belasungkawa
Juang
penditaputra
samson
Adli
Kalam
tajuNM
15 posters

Page 2 of 8 Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8  Next

Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Thu Sep 18, 2008 7:23 am

penditaputra wrote:diutuskan para anbia' dan rasul untuk membimbing umat. dilahirkan para ulama' untuk menjadi pewaris nabi, diangkat para aulia' untuk menjaga 4 penjuru alam ini, adakah mereka ini tak perlu dirujuk walaupun untuk menyelesaikan masalah peribadi sendiri?? apa guna mereka diutuskan? adakah untuk sekadar menjadi perhiasan dalam kitab2 sirah atau filosofi islam. apakah seorang jurutera yg mahir dalam bidangnya tak perlu jumpa doktor kalau sakit demam, sebab dia kononnya pandai cari ubat sendiri. kalau betul seseorang itu sudah mampu mengawal diri dan hati mengapa perasaan amarah masih lagi menguasainya? dan cepat melenting jika ada sesuatu yang tidak kena, hati orang yang soleh mampu mengawal amarah. dan akan berhikmah dalam urusannya. tidak semata-mata guna akal lahiriah yg dipandu oleh mata lendir, mata yg sering menipu kerana hidup bertongkatkan nafsu. mungkin ada orang yg hendak jadi macam Ameena Wadud yang guna akal semata untuk amal agama. nak samakan taraf lelaki dan wanita. sampai wanita pun boleh jadi imam sedangkan ada orang lelaki dibelakangnya. ataupun hendak ikut cara islam liberal yg macam islam hadhari, pakai logik akal, hendakkan supaya lelaki pun ada iddah kalau bercerai, dan juga kata quran itu karangan nabi semata, bukan wahyu, sebelum melencong sampai begitu baiklah kembali ke asal, asal yg telah tetap dalam ahlis sunnah wal jamaah, bukan ahlil sesat wal punah ranah

ada orang kata nabi guna akal semata untuk jalankan misinya, jadi kita pun sama boleh guna akal juga, disebabkan guna akallah maka banyak keluar pendapat2 yang mengelirukan seperti yang terdapat dalam post yang panjang berjela-jela di atas tu.

Bagaimana ulama terdahulu yang sudah tiada itu boleh dijadikan sandaran untuk kita kenali diri sendiri? Sedangkan mereka sudah tidak bersama kita? Jika mereka ada pun, nampakkah mereka apa yang tersembunyi dalam hati kita ini? Adakah kita hendak samakan mereka dengan Allah Yang Maha Melihat hati kita ini?

Kerana itu kita kena guna akal untuk bergantung pada Allah. Sebab akal ini berada dalam diri kita,. Adakah kita hendak bergantung kepada Allah guna nafsu? Selain akal dan nafsu, apa lagi yang Allah beri dalam diri kita untuk untuk kita kawal hati sendiri? Tolak akal bermakna manusia itu guna nafsulah. Sebab itu umat Islam sekarang jadi berpuak-puak dan berpecah-belah, sebab selama ini beragama guna nafsu. Taksub pada tok guru membuta-tuli. Bila berbeza pendapat, mulalah nak berkabilah. Buka mata luas2 tengok perangai umat Islam sekarang!

Nafsu telah memalaskan manusia itu berfikir, sehingga beragama secara menurut membuta tuli. Tidak terbuka menerima kebenaran atas alasan tok guru mereka tak pernah sebut pun macam tu. Bukankah pernah terjadi, umat terdahulu tolak apa yang rasul mereka sampaikan kerana mereka tidak pernah mendengar nasihat rasul itu dari agama nenek moyang mereka? Sekarang sejarah telah berulang, biarpun kebenaran disampaikan secara logik, orang kafir itu membuat alasan supaya tidak guna akal. Bila tak guna akal, mereka menurut nafsu. Bila tolak akal, otak jadi lembab, sebab itu orang kafir disamakan atau lebih hina tarafnya dari binatang ternak. Ada otak untuk berfikir, tapi tak guna.

Lihat umat Islam yang diperkuli dan ditindas di bumi sendiri. Semuanya sebab apa? Sebab beragama tak guna otaklah, dan suka bergantung pada orang lain, seolah2 orang itu tuhan selain Allah. Urusan hati sendiri yang orang lain tak nampak pun nak disandarkan kepada orang lain. Lainlah kalau belajar cipta kapal terbang, sebab kapal terbang itu kita nampak, bolehlah nak berguru pun. Ini urusan dalam hati sendiri yang hanya kita dan Allah sahaja nampak, itu pun nak bergantung pada orang lain. Betapa manusia itu telah menyekutukan Tuhannya sendiri yang terlalu dekat berbanding ulama yang didewa-dewakan itu.

Tidak pernah dalam sejarah para nabi itu yang disebut dalam Quran belajar melalui guru. Mereka belajar mengenali Allah semuanya dengan cara berfikir dan bereksperimen sendiri. Mereka yakin guna akal sendiri. Sebab berfikirlah mereka mencapai tahap bijak dan berhikmah. Mana ada orang tak guna akal boleh jadi bijak? Fikirlah secara logik sikit, bukannya berfikiran pendek.

Ahli sesat dan punah ranah itulah yang kerjanya menghukum orang lain dan mengajak berkabilah. Sebab beragama secara taksub dan tak guna akal. Sedangkan Al Quran sendiri suruh guna akal. Macam mana mereka boleh dipesongkan sebegitu sekali, sampai tak guna akal? Jika nabi Muhammad pun guna akal (adakah kita hendak kata baginda guna nafsu, sebab tolak beragama guna akal?), kenapa kita tidak boleh guna akal? Bukankah nabi itu untuk dicontohi? Mana ada para nabi belajar dengan guru, sebab urusan hati hanya tuan punya diri sahaja yang tahu. Nak mengurus hati sendiri pun kena bergantung pada orang lain? Lemah sungguh manusia itu!

Cuba fikir kisah Nabi Musa hendak berguru dengan Nabi Khidir yang disebut dalam Quran. Lihatlah kesannya, menyebabkan Nabi Musa tidak sabar dan menghukum tindakan Nabi Khidir itu. Sebab itu orang yang belajar agama secara berguru ini kerjanya hendak menghukum orang sahaja. Berpuak-puak berbangga diri menyalahkan orang dan mencari keburukan orang. Ini realiti berlaku depan mata. Jadi jika Al Quran pun sudah sebut nasib orang yang taksub berguru untuk kenali diri, pasti akan jadi tuli dan lemah, apakah patut kita pilih jadi yang sedemikian rupa?

Lihatlah nasib umat Islam yang berpecah-belah dan bercakaran sesama sendiri. Semuanya kerana taksub dengan imam2 yang dituruti. Jika benar kita selama ini beragama secara betul dengan berguru, sudah pasti ktia jadi umat yang kuat dan bersatu padu. Jika Nabi Muhammad belajar sendiri dengan Allah (guna akal, takkan baginda belajar dengan Allah guna nafsu kot) sehingga boleh menyatupadukan umat Arab, macam tulah sepatutnya kita buat. Sebab itu dinamakan sunnah. Jalan yang pernah nabi-nabi terdahulu buat.

Mana ada nabi-nabi pilih jalan berpuak-puak untuk berebut kuasa sesama sendiri? Kononnya ahli sunnah wal jamaah, tapi mengajak manusia berpecah-belah. Cakap memang murah, tetapi hasil tak pun macam yang diwar-warkan. Sebab itu perlu guna akal untuk menilai cara beragama kita selama ini. Pandang nasib umat dengan membuat perbandingan dengan bangsa lain. Sebab itu Allah tidak cipta manusia satu umat. Allah cipta macam2 umat, supaya kita guna otak untuk membuat perbandingan. Ini beragama tak guna otak, sampai mata tak nampak nasib umat yang lemah akibat beragama tak guna otak.

Kenapa Allah letak otak kita kat atas, bukan kat perut atau kepala lutut? Itu menunjukkan taraf otak itu tinggi untuk membezakan manusia dan binatang ternak. Adakah kita orang yang berfikir atau ikut emosi semata-mata?

Manusia jadi keliru sebab tidak guna otak untuk berfikir. Macam pelajar yang keliru matematik, sebab dia malas belajar (tak guna otak), jadi disalahkan ilmu matematik itu susah dan mengelirukan, padahal dia sendiri yang tak berfikir. Kenapa bangsa Melayu lemah dalam pelajaran berbanding bangsa Cina? Sebab agamanya suruh jangan guna otak.

Kesian orang Melayu...layu di bumi sendiri...hidup mengharapkan subsidi...tak dapat subsidi, pemerintah dicaci-maki. Inilah realiti akibat beragama secara menurut.


Last edited by Adli on Thu Sep 18, 2008 7:40 am; edited 1 time in total
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Thu Sep 18, 2008 7:32 am

tajuNM wrote:Adli,

Kalau tidak menjadi keberatan anda, boleh anda nyatakan kelulusan akademik dan ikhtisas anda. Nak tahu jugalah anda ni lulusan dari Mesir ke, Jordan ke, Madinah ke...
Untuk belajar ilmu sains (sebab sains & teknologi itu sesuatu yang semua orang nampak), saya menuntut di universiti awam tempatan. Tetapi untuk kenal diri dan kenal Allah, saya memohon kepada Allah dengan yakin guna akal sendiri, sebab itu jalan yang Nabi Muhammad lakukan. Saya cuba guna cara Nabi Muhammad sebab saya yakin cara baginda benar. Malah baginda sendiri menurut cara para nabi terdahulu untuk bereksperimen sendiri terhadap diri sendiri, bukannya bergantung pada orang lain sehingga otak jadi tuli. Hanya kita sendiri yang nampak apa yang tersembunyi dalam hati kita sendiri.
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 18, 2008 9:42 am

Manusia akan jadi rendah mentaliti apabila hidupnya tidak berfikir. Manusia yang dikurniakan akal yang seimbang, tetapi tidak digunakan untuk berfikir, termasuklah dalam golongan yang kufur nikmat Allah.

Apabila kita fahami pengajaran Quran, kita akan nampak ajarannya menjurus kepada pembangunan minda, bukan menyempit mentaliti.Tetapi realiti orang Islam hari ini ramai yang rendah mentaliti apabila dibandingkan bangsa-bangsa yang rajin berfikir sehingga maju pemikiran mereka.
Sdr Adli akan lihat sendiri ada manusia yang menolak akalnya akibat telah lama beragama secara ikut-ikutan. Pengulangan sejarah ini pasti berlaku, bila sesuatu kaum itu mula lalai membangunkan pemikiran, kaum itu akan jadi sesat dan lemah. Sehingga sanggup menyekutukan Allah dengan bergantung selainNya untuk menguruskan perihal hati sendiri yang manusia lain tidak nampak.

Urusan jasmani bolehlah kita merujuk pada doktor jika sakit, tetapi urusan rohani yang hanya kita yang lihat apa yang ada dalam hati kita, apakah ada doktor selain Allah mampu mengubat penyakit-penyakit hati itu?

Apa yang sdr Adli alami itu telah pun dialami oleh rasul-rasul terdahulu. Akan ada manusia berbantah-bantah dengan fikiran yang sempit perihal urusan hati masing-masing (yang manusia lain tidak nampak), kerana mereka sudah dibiasakan tidak berfikir dalam hidup. Teruskan memberi peringatan.
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 18, 2008 3:28 pm

Apakah petunjuk Allah daripada kisah Ameena Wadud? Seorang perempuan yang cuba memperlihatkan keindahan Islam mengikut perspektif hidupnya. Mungkin kerana sudah tiada orang lelaki Islam yang bergantung kepada kekuatan akal (kerana ramai yang beragama secara ikut-ikutan), Allah munculkan Ameena Wadud untuk menghina orang lelaki yang tidak berfikir dan rendah mentalitinya itu.

Orang perempuan yang selalu dikatakan rendah mentalitinya, tetapi Allah tunjukkan bahawa ramai orang perempuan yang berfikir, sedangkan yang lelakinya sibuk memecah-belahkan ummah dengan berpolitik. Golongan Hawa inilah yang ramai nampak nasib umat yang sudah ketinggalan jauh dari segi pemikiran.

Ada persamaan dengan kisah Nabi Saleh dengan kaum Tsamud. Ketika umat baginda sudah tidak menggunakan akal sehingga beragama secara ikut-ikutan, Allah uji mereka dengan kehadiran unta betina. Umat itu terpaksa bergilir-gilir minum air dengan unta tersebut.

Allah hendak hinakan umat yang tidak berfikir itu sehingga terpaksa minum dengan binatang secara bergilir-gilir. Jika umat itu bijak berfikir, sudah pasti mereka mampu mencipta teknologi perpaipan dan pengairan untuk menyalurkan air ke rumah-rumah. Tetapi sebab agama mereka menghadkan pembangunan mentaliti, maka akhirnya manusia itu sampai taraf binatang ternak.

Pengulangan sejarah ini pasti berlaku bila sesuatu umat itu mula mengabaikan perbangunan minda. Kerana sunnatullah itu tidak berubah.

Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. [48: 23]
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Fri Sep 19, 2008 6:19 am

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (Al 'Alaq: 3)

Membaca adalah proses pembelajaran. Membaca tidak semestinya kita membaca buku (tulisan). Nabi Muhammad adalah seorang yang tidak tahu membaca tulisan tetapi baginda boleh jadi bijak dan berhikmah. Kerana baginda seorang yang menggunakan akal untuk melihat alam ini yang mempunyai "tulisan" petunjuk Allah, yang hanya difahami oleh orang yang berfikir. Adakah orang yang tolak akal boleh jadi bijak lagi berhikmah?

Mengguna mata untuk melihat alam sekeliling, mengguna telinga untuk mendengar dan menggunakan hati untuk memahami petunjuk-petunjuk Allah adalah cara kita membaca untuk belajar erti hidup kita sebagai insan.

Manusia yang ada mata, tetapi tidak digunakan untuk membuat perbandingan nasib umat Islam dengan bangsa yang maju fikirannya, pasti tidak sedar nasib umat Islam yang lemah dan ditindas di negara sendiri. Mereka mendengar khabar umat Islam yang berperang saudara telah di azab dengan tsunami. Tetapi hati mereka tidak memahami pengajaran yang Allah beri. Maka mereka masih sibuk lagi berpolitik berebut kuasa. Piliharaya sudah lama habis, tetapi si gila kuasa tetap meneruskan kerjanya. Bangsa lain sibuk belajar dan membangunkan mentaliti, orang Melayu yang kononnya Islam (Islam ikut-ikutan) sibuk bercakaran. Maka kelemahan orang Melayu sebab kebodohannya sendiri. Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mengubahnya. Dan janji Allah itu adalah benar.

Hati akan memahami bila akal digunakan. Sebab itu masa kita sekolah, nak belajar 1+1=2 pun, kita guna otak untuk berfikir, sehingga kita nampak kenapa hukum itu benar dan masuk akal. Mana ada kita belajar hukum-hukum yang tak masuk akal. Hanya manusia yang tolak akal itu sahaja yang suka berpegang pada sesuatu yang tak masuk akal. Jika otak manusia itu tidak waras, mampukah mereka faham 1+1=2? Sebab itu kita tidak jumpa orang gila belajar di sekolah. Bukankah orang yang tolak akal dalam beragama itu menyamai orang gila?

Bila kita berfikir, pasti Allah bagitahu jawapannya. Sebab Allah itu Maha Pemurah. IlmuNya luas dan Dia tidak kedekut memberitahu ilmuNya kepada kita. Kerana itu orang yang berfikir hendak buat roket sekali pun, Allah tetap bagi idea-idea yang merealisasikan ciptaan roket itu. Malangnya roket dicipta oleh bangsa yang dikatakan sekular itu. Sedangkan umat Islam sekarang sibuk bertelagah sesama sendiri, menuduh puak selainnya sekular, dan puak dia sahaja Islamik. Sudah tua-tua pun fikiran tak matang sebab berbalah-balah sesama sendiri mempertahankan ego masing-masing.

Cuba kita renung kejadian kita sebagai manusia bermula dari segumpal darah itu. Setelah otak kita disempurnakan, kita melalui proses pembelajaran. Nak tahu berjalan umpamanya, kita mula belajar meniarap, merangkak, bertatih seterusnya mampu berlari. Ketika bertatih itu, kita terjatuh dan bangkit kembali. Siapa yang membangkitkan kita setelah terjatuh? Bukankah Allah yang membantu kita? Seperti itulah Allah akan bantu dan tegur kita dalam proses pembelajaran mengenaliNya.

Urusan nak kenal Allah itu terletak dalam hati, jadi bagaimana ulamak yang didewa-dewakan itu boleh melihat hati kita? Kenapa ada yang tidak yakin Allah akan tegur kita bila kita guna akal hendak belajar mengenaliNya? Bukankah Allah lebih tahu siapa DiriNya daripada ulamak yang didewa-dewakan itu (sampai ada manusia beragama secara menurut membuta-tuli atas nama orang lain)?

Akibat beragama secara tidak berfikir, mereka jadi taksub dengan tok guru mereka. Tok guru mereka wujudkan kabilah, mereka pun ikut sama. Tok guru mereka ajak berbalah, mereka seronok mencaci-maki dan mewujudkan suasana panas hati. Kelak di akhirat, sama-sama mereka masuk nereka yang panas itu. Di sana nanti mereka pun saling salah-menyalahkan di antara satu sama lain. Yang menurut membuta-tuli itu menyalahkan pemimpinnya dan begitu juga sebaliknya. sama perangai ketika di dunia suka menyalahkan orang lain.

Kononnya ahli sunnah wal jammah. Tetapi tak pun ikut sunnah nabi belajar mengenali Allah guna akal (takkan kita nak kata nabi guna nafsu nak kenal Allah?). Ada pula yang kata, "jangan samakan kita dengan nabi". Sudah tentu setiap manusia itu hati lain-lain dan tak sama. Tetapi dari segi cara dan jalan hidup, kita boleh ikut contoh. Bukankah nabi itu contoh ikutan? Jika baginda dapat kenal Allah guna akal, kenapa kita tidak?

Kenapa perlu beragama secara menurut dan taksub pada nama orang alim yang diagung-agungkan itu? Kita harus hormati orang yang berilmu daripada kita, tetapi bukannya dengan cara menurut membuta tuli kata-kata atas nama orang berilmu itu. Sebab suka menurut dengan tak berfikir inilah wujudnya hadis-hadis palsu. Bila datang sahaja sesuatu hadis atas nama nabi, si menurut membuta tuli pakai sebat sahaja. Maka bertambah-tambah ketulian mereka.

Kemudian yang perasan ahli sunnah wal jammah itu lebih suka hidup berkabilah, bukannya hendak wujudkan kesatuan manusia. Berbangga diri dengan ketayap serban dan jubah sahaja (kononnya ikut sunnah), tetapi fikiran tak matang sebab suka berpecah-belah. Sepatutnya semakin meningkat usia, semakin matanglah, tetapi sebab sudah beragama secara menurut membuta-tuli, maka makin lemah daya fikiran sampai tidak tahu lagi menilai.

Begitulah sunnah yang terjadi sejak zaman dahulu. Tidak berubah pun sunnah ini. Yang menurut membuta-tuli pasti diperkulikan di bumi sendiri.
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Fri Sep 19, 2008 6:45 pm

Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya? [47:14]

Apakah orang yang menggunakan akal sama dengan orang yang menurut nafsu?

Apakah orang yang yakin pada diri sendiri untuk kenal Allah yang terlalu dekat dalam diri, sama dengan orang yang penakut dan terpaksa bergantung pada nama orang terdahulu?

Apakah orang yang mampu menulis kebenaran (yang logik dan masuk akal) sepanjang yang diizin Allah, sama dengan orang tidak mampu menulis, akibat dadanya terhimpit dan otaknya sempit?

Apakah orang yang banyak idea berkata mengenai Allah seperti mengalirnya sungai-sungai, sama dengan orang yang berdusta sehingga berpaling daripada peringatan Quran?

Apakah orang yang membangunkan minda kerana suka berfikir mengkaji alam untuk mengenal tanda-tanda Kekuasaan Allah, sama dengan orang yang tertutup mata hati sehingga menjadi tuli dan tidak sedar umat sudah jadi kuli di bumi sendiri?

Apakah orang yang bergantung terus kepada Allah untuk menegurnya dalam belajar mengenaliNya, sama dengan orang yang bergantung kepada selainNya seolah-olah orang yang dijadikan sandaran itu tahu perkara-perkara ghaib?

Berani kerana benar, takut kerana berdusta.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui siapa yang benar dan siapa yang sesat. Kerana orang yang sesat itu pasti takut untuk berkata benar. Mereka tidak akan mampu mengkaji Quran dan mengembangkan pemahaman mengikut keadaan semasa, kerana mereka sudah dibiasakan beragama secara ikut-ikutan sehingga otak sudah tidak berfungsi lagi.
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by tajuNM Sun Sep 21, 2008 1:43 am

Tazkirah hari ini,

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyengutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat anak2 yatim orang miskin, jiran yang dekat dan jauh, sahabat2, musafir yang terlantar dan hamba2 yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada mereka yang sombong dan berbangga diri"

An-Nisa', 36

Ada beberapa suruhan Allah dalam ayat ini. Semoga kita tergolong dalam kalangan orang2 yang tunduk dan patuh kepada segala suruhan-Nya.
tajuNM
tajuNM
Pro-Canselor (Member Berkualiti)

Number of posts : 2159
Location : TANAH MERAH, KEL
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 1
Credits : 5858
Registration date : 2008-06-24

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Sun Sep 21, 2008 8:30 am

Ye. Sembahlah Allah dan jangan sekali-kali kita menyekutukannya.

Dalam surah Al-Fatihah 'Engkaulah yang kami sembah dan pada engkaulah tempat kami memohon pertolongan'.

Kita sembah dulu baru kita minta tolong. Bukan minta tolong dulu kemudian baru sembah. Adakah sembahan selepas minta tolong tu sekadar untuk berterima kasih atau untuk apa? Kalau kita sembah dulu, kemudian kita bermohon sesuatu darinya, bermakna kita bergantung harap hanya padaNya. Hanya Dia tempat kita meminta.

Menyekutukan Allah bukan hanya dilihat dari zahir sahaja. Ia juga dilihat dari hati kita, dari kepercayaan kita. Kalau sembah sesuatu selain Allah, dah terang lagi bersuluh menyekutukannya, tapi apa halnya dengan kes yang menjadikan seseorang sebagai perantaraan kepada Allah. Apa halnya dengan kes yang kena ikut cakap ulamak ini, imam ini, baru Islam. Kalau tak ikut tak Islam. Kalau tak ikut tak sah solat. Sampai terjadinya pertelingkahan kalau ada percanggahan pendapat antara imam atau guru yang berlainan. Bukankah sah atau tidaknya solat itu adalah penilaian dari Allah. Terserah padanya untuk menempatkan di mana darjat kita. Yang penting kita lakukan yang terbaik.

Bagaimana pula dengan yang terpaksa merujuk kepada rujukan imam yang terdahulu atau alim ulamak yang terdahulu untuk sesuatu permasalahan yang dapat diimbangi dengan akal sendiri? Sedangkan akal sendiri ada untuk berfikir. Allah dah kurniakan kita semua akal. Kenapa kita nak simpan sahaja sebahagain fungsinya. Adakah ia hanya diguna untuk memikirkan kehidupan duniawi semata? Sedangkan kehidupan kita perlukan imabangan, dunia dan akhirat.

Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by tajuNM Tue Sep 23, 2008 1:45 am

Tazkirah hari ini;

"Lelaki yang tidak tergoda oleh perdagangan atau jual beli dari mengingati Allah, mendirikan solat dan membayar zakat, mereka takut akan datangnya hari yang tergoncang hati dan pengihatan"

An-Nur, 37.

Sempena Ramadhan ini, marilah kita sama2 membanyakkan zikirullah dan menunaikan solat sunat, selain solat fardhu yang wajib. Tambahan pula, pahalanya berganda2 daripada hari2 biasa.
tajuNM
tajuNM
Pro-Canselor (Member Berkualiti)

Number of posts : 2159
Location : TANAH MERAH, KEL
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 1
Credits : 5858
Registration date : 2008-06-24

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Tue Sep 23, 2008 7:24 am

Maksud firman Allah: Dan apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak) tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". (Apakah mereka akan mengikuti juga,) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk. (Al Baqarah:170)

Kebenaran itu datangnya daripada Allah. Sesuatu kebenaran itu adalah apabila ia mencapai logik atau masuk akal. Selagi tidak masuk akal, selagi itu ia tidak terbukti benar.

Umpamanya bila ada manusia mengatakan 1+1=3 tanpa membawa sebarang bukti, kita tidak harus ikuti sekali pun mereka menyandarkan kata-kata mereka itu atas nama imam-imam terdahulu atau atas nama Nabi. Jika berfikir secara logik, tidak mungkin rasul itu mengatakan sesuatu yang tak masuk akal dan tidak benar.

Namun, jika ada manusia yang mengatakan 1+1=2 dan dibuktikan dengan membilang menggunakan jari umpamanya, maka barulah kita boleh mengikuti apa yang disampaikan biarpun dia bukan datang dari bangsa Arab atau lepasan mana-mana universiti. Maknanya, apabila akal kita mengakui kebenarannya setelah kita nampak logik dari kata-kata manusia itu, sebenarnya kita telah tunduk kepada kebenaran yang disampaikan melalui akal. Tetapi jika kita menentang kebenaran (walaupun akal kita mengakuinya) kerana terdapat perasaan sombong dalam hati, jadilah manusia itu orang yang engkar dan pendusta.

Sudah menjadi ulangan sejarah, apabila sesuatu umat itu mula beragama secara menurut, maka pasti mereka akan jadi tertutup minda. Mereka tidak boleh menerima kebenaran, biarpun selogik mana sekalipun kebenaran itu disampaikan. Mereka sudah biasa menurut agama nenek moyang, biarpun nenek moyang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk.

Inilah punca penyebab kita umat Islam sekarang jadi lemah, iaitu akibat beragama secara ikut-ikutan. Ada akal tidak mahu guna, tetapi terpaksa bersandar atas nama ulamak. Walhal ulamak yang dijadikan sandaran itu tidak pun tahu apa yang akan berlaku dan tidak nampak apa yang tersembunyi dalam hati kita.

Perasaan sombong, dengki, iri hati, dendam dan khianat itu semua hanya mampu dilihat oleh tuan punya diri dan Allah sahaja. Hendak kawal penyakit ini, tuan punya dirilah kena bijak mengawalnya. Untuk mencapai tahap bijak, sudah pasti kita kena guna akal, sebab tiada sunnah menunjukkan yang guna nafsu akan jadi bijak. Orang yang tolak akal dan menurut nafsu, pasti akan tertipu dengan kesombongannya sendiri seperti iblis yang merasa sombong kerana merasakan dirinya mulia kerana dia adalah ahli ibadah yang taat. Kerana itu jika manusia anggap hidup ini membuat ibadat ritual tanpa mahu membangunkan mentaliti, jadilah manusia itu berperangai iblis. Bila perangai seperti iblis, kerjanya hanya mengajak kepada berpecah-belah dan suka menghukum orang lain (sebab perasan dirinya mulia).

Untuk sentiasa berpegang kepada kebenaran, kita perlu melatih diri berani memberi pendapat. Jika hanya bersandar atas nama orang lain, kita jadi penakut. Bak kata pepatah, berani kerana benar, takut kerana salah. Sebab itu orang yang takut untuk mendalami Quran sehingga terpaksa bergantung pada nama orang lain, menunjukkan dalam dirinya ada keraguan. Dia tidak mampu berkata benar, sebab tidak melatih diri untuk berfikir secara logik. Padahal petunjuk Allah ada di sekeliling kita untuk membantu kita berfikir secara logik seterusnya mampu berkata benar.

Sebab itu kita dengar sejarah menceritakan Rasulullah suka bermuzakarah dengan para sahabat baginda. Ini untuk melatih diri supaya berani memberikan pendapat dan berlapang dada menerima pendapat orang lain. Jika kita bergantung kepada logik akal, kita jadi mudah menyampaikan pendapat. Tetapi jika otak kita lembab seperti gajah, pasti kata-kata kita jadi lemah dan mudah dibuktikan salah.

Jika manusia itu tidak berlapang dada, dia tidak dapat menerima pendapat lain yang kuat daripadanya. Tetapi jika dia belajar mengawal hatinya, dia akan tenang menerima pendapat orang lain. Jadi kita boleh nampak kelebihan bermuzakarah iaitu membina keyakinan diri berkata benar, mampu mengawal diri dari perasaan dengki seterusnya menjauhi daripada budaya menurut membuta-tuli dalam beragama.
Smile
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Tue Sep 23, 2008 8:56 am

tajuNM wrote:Tazkirah hari ini;

"Lelaki yang tidak tergoda oleh perdagangan atau jual beli dari mengingati Allah, mendirikan solat dan membayar zakat, mereka takut akan datangnya hari yang tergoncang hati dan pengihatan"

An-Nur, 37.

Sempena Ramadhan ini, marilah kita sama2 membanyakkan zikirullah dan menunaikan solat sunat, selain solat fardhu yang wajib. Tambahan pula, pahalanya berganda2 daripada hari2 biasa.



Bila hidup dan mati hanya kerana Allah, perhiasan dunia bukan perkara utama lagi. Cukuplah sekadar keperluan yang penting. Hidup besederhana dan penuh ketenangan tanpa rasa keluh kesah kerana sentiasa memikirkan perhiasan duniawi.

Seseorang yang beriman itu, mereka takut apabila Allah datangkan sesuatu nikmat padanya. Mereka bersyukur tetapi mereka tetap berhati-hati. Bimbang nikmat itu akan membuatnya kufur dan mereka berhati-hati andai disebalik nikmat itu terselindung satu ujian yang besar.

Lelaki yang besederhana, menginfakkan hidupnya untuk Allah, mereka mengamalkan hidup yang penuh kesederhanaan dalam segenap hal. Dan dia juga berupaya mendidik anak dan isterinya dengan cara hidup yang sederhana itu.

lelaki adalam pemimpin kepada wanita dan anak-anaknya. Umpama seorang nakhoda. Jika nakhoda sesebuah kapal menghala ke jalan yang betul, maka sampailah ke destinasi yang dituju.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (An-Nisaa', 34)
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by belasungkawa Tue Sep 23, 2008 10:54 pm

Guna akal sendiri semata-mata untuk mengenal Allah?? Maaf la encik Adli, saya tak larat nak hujah panjang-panjang. Tapi jika ini sahaja yg mahu dijadikan sandaran maka akan sesat lah manusia.

Kita perlukan ulama untuk memandu akal kita ke jalan yang benar, dan bukan jalan yg sesat lagi menyesatkan.

Mat rempit perlukan ulama untuk dia kembali kepada fitrah. Apa kes kita nak serahkan mat rempit tu supaya berfikir menggunakan akalnya sendiri untuk membezakan hak dan batil? Boleh ke? Makin rosak anak dara orang ada la....

Setiap ilmu tu ada disiplinnya. saya tinggalkan kata-kata confucious di sini:

Belajar tanpa berfikir adalah sia-sia
Berfikir tanpa belajar adalah merbahaya!
belasungkawa
belasungkawa
Siswa-Siswi

Number of posts : 25
Reputation : 0
Credits : 5786
Registration date : 2008-07-11

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Wed Sep 24, 2008 7:58 am

belasungkawa wrote:Guna akal sendiri semata-mata untuk mengenal Allah?? Maaf la encik Adli, saya tak larat nak hujah panjang-panjang. Tapi jika ini sahaja yg mahu dijadikan sandaran maka akan sesat lah manusia.

Kita perlukan ulama untuk memandu akal kita ke jalan yang benar, dan bukan jalan yg sesat lagi menyesatkan.

Mat rempit perlukan ulama untuk dia kembali kepada fitrah. Apa kes kita nak serahkan mat rempit tu supaya berfikir menggunakan akalnya sendiri untuk membezakan hak dan batil? Boleh ke? Makin rosak anak dara orang ada la....

Setiap ilmu tu ada disiplinnya. saya tinggalkan kata-kata confucious di sini:

Belajar tanpa berfikir adalah sia-sia
Berfikir tanpa belajar adalah merbahaya!
Bukankah yang menurut membuta-tuli itu yang selama ini sesat? Sedangkan Nabi-nabi terdahulu pun guna akal sendiri hendak kenal Allah, kenapa kita tidak mengikut sunnah mereka? Tidakkah anda mengkaji kisah Nabi Ibrahim mengenal Allah?

Jika anda hendak tolak akal sendiri, silakanlah. Apa yang disampaikan ini bukan paksaan. Saya mengatakan yang benar mengikut pemerhatian dan perbandingan nasib umat Islam yang lemah dan suka berpecah-belah sekarang.

Manusia akan jadi hilang keyakinan diri apabila beragama menurut atas nama orang lain. Sebab urusan hati kita, hanya kita yang tahu. Jika tidak guna akal sendiri yang mampu menilai apa yang ada dalam hati kita, adakah anda hendak guna nafsu?

Ulamak yang dijadikan sandaran itu tidak tahu anda ada penyakit hati, dengki dan dendam kesumat. Hanya akal anda yang boleh menilai sama ada patutkah anda hidup dalam kedengkian atau tidak. Takkan nak belajar kawal hati sendiri pun nak bergantung dan berguru dengan orang yang tak nampak apa yang ada dalam hati anda? Betapa lemah dan pemalasnya manusia itu. Beragama pun nak subsidi dan disuapkan, bukannya hendak cari sendiri.

Berfikir logik lah. Jangan beragama secara tak masuk akal. Betullah kata-kata confucious itu, belajar tanpa berfikir itu sia-sia. Samalah dengan sia-sia amalan orang yang tolak akalnya sendiri. Bila tolak akal macam mana dia hendak berfikir?

Berfikir tanpa belajar bermakna berfikir kosong tanpa logik. Macam orang yang fikir 1+1=3, tapi tiada bukti yang nyata. Bermakna orang itu tak belajar. Otaknya tak berkembang. Tetapi bila orang itu berfikir secara logik bahawa 1+1=2, sebab ada bukti, maka dari 1+1=2, boleh dikembangkan jadi 1+2=3 dan seterusnya. Itulah perbezaan berfikir secara logik dan tak guna logik akal. Jadi masih ada lagi manusia yang tak guna logik akal? Sebab yang tak guna logik akal hanya binatang ternak, sebab itu mereka tidak tahu mencipta macam sifat umat Islam sekarang yang lemah daya logiknya.
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by belasungkawa Wed Sep 24, 2008 11:01 pm

Yo brader, saya bukan suruh tolak akal. akal itu paksinya adalah ilmu dan iman. orang yang sesat pun ada akal, tapi dia takde iman. seorang profesor pun boleh jadi sesat malah menyesatkan orang lain. dia berakal dan ada ilmu tapi tiada iman. ORang yg ada iman tapi tiada ilmu juga boleh menyesatkan, misalnya seorang ustaz pakar hadith mengajar orang lain tentang piawaian kejuruteraan salur perpaipan minyak& gas (dgn andaian ustaz ni bukan engineer), kan gila namanya?

faham maksud saya?

kalau saudara kaji sejarah nabi Ibrahim tu, adakah baginda menggunakan akal nya semata-mata? tanpa iman dan ilmu kah?

Nabi Muhammad tu guna akal semata-mata kah? Bukankah baginda di ajar oleh Malaikat Jibril? Siapa yang mengajar Nabi Muhammad tentang permulaan waktu solat? Siapa pula mengajar Nabi Muhammad tentang penghujung waktu solat? Guna akal semata-mata kah? Bukankah Jibril yang mengajar? Nabi Muhammad pun memerlukan 'guru' iaitu Jibril, sebagai pengantara wahyu yang diturunkan oleh Allah.

Belajar guna akal SEMATA_MATA bukannya sunnah, tapi belajar dengan melalui guru yang fasih ilmunya, itulah sunnah!

Saya bukannya tolak guna akal, yang saya tolak adalah fahaman bahawa akal itu tunggal semata-mata, tanpa didasari, tanpa dipasak dengan ilmu dan iman.

saya pelik kenapa begitu mudah encik adli meletakkan kesimpulan bahawa saya menolak akal. kalau macam tu, boleh kah saya katakan encik adli ni menolak ulama?
Sahabat-sahabat Nabi adalah ulama salaf. Hah, ulama juga tu, ohh..adakah mereka sesat ?? kan kurang waras namanya tu...
belasungkawa
belasungkawa
Siswa-Siswi

Number of posts : 25
Reputation : 0
Credits : 5786
Registration date : 2008-07-11

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by ZAITAHA Thu Sep 25, 2008 1:45 am

"Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab itu sebagai Al-Qur'an yang dibaca dengan bahasa Arab* supaya kamu (menggunakan akal untuk) memahaminya." [Surah Yusuf: 2.]
*“Bahasa Arab jualah yang dapat menampung dan menghimpunkan ma’na-ma’na Al-Qur’an yang luas itu; kerana bahasa Arab ialah sepitah-pitah bahasa, sejelas-jelasnya dan seluas-luasnya berbanding dengan Bahasa-bahasa yang lain.”
[Tafsir PIMPINAN AR-RAHMAN kepada Pengertian Al-Qur’an, Bahagian Hal Ehwal Islam, Jabatan Perdana Menteri, Kuala Lumpur, 1995, Cetakan ke-6, hal. 541.].
ZAITAHA
ZAITAHA
Siswazah

Number of posts : 231
Reputation : 0
Credits : 5921
Registration date : 2008-04-13

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by tajuNM Thu Sep 25, 2008 1:48 am

Kalau kita tak reti bahasa arab tu... mampukah akal kita mentafsirkan apa maksud sebenar yang Allah kehendaki. Kalau kita dok baca terjemahannya pulak, bermakna kita hanya ikut apa yang orang terjemahkan... ini mesti adli/juang tak setuju
tajuNM
tajuNM
Pro-Canselor (Member Berkualiti)

Number of posts : 2159
Location : TANAH MERAH, KEL
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 1
Credits : 5858
Registration date : 2008-06-24

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Adli Thu Sep 25, 2008 7:43 am

Sesuatu yang lemah hujahnya macam mana kita hendak setuju? Smile

Apakah kebenaran itu kerana bahasanya? Sedangkan yang mengizinkan terjemahan itu pun Kuasa Allah. Manusia hanya suka memandang zahir. Dia nampak Quran pada bahasanya, bukan pada intipati pengajarannya yang logik dan masuk akal.

Sebab itu kami hendak buktikan, biarpun Al Quran itu diterjemahkan dalam apa-apa bahasa pun, logik pengajarannya tetap berlaku. Macam buku sains dan matematik, terjemahkanlah kepada apa-apa bahasa pun, logiknya tetap sama. Teori tarikan graviti tetap sama walau diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun.

Al Quran juga kitab sains juga, sebab ia menerangkan tentang alam secara logik. Malangnya sebab orang Melayu nampak Al Quran itu pada bahasanya, maka dibacalah Quran itu sekadar sebutan Arabnya tanpa memahami kelogikan ajarannya. Kesannya, jadilah kita bangsa yang lemah dan ketinggalan dalam ilmu sains.

Sudahlah beragama pun hendak tok guru suapkan, hidup pulak harapkan kerajaan suapkan. Mengharapkan negara beri kebajikan, bukannya hendak sumbangkan sesuatu untuk negara. Binatang ternak pun ada yang tahu cari makan sendiri. Begitulah sikap pemalas bangsa Melayu kita. Takkan Al Quran yang benar itu kesannya melahirkan bangsa yang pemalas berfikir dan berbangga diri?

Nabi Muhammad sendiri tidak reti bahasa kitab-kitab terdahulu, tetapi macam mana baginda boleh sampaikan pengajaran yang membenarkan kitab-kitab terdahulu? Adakah ketidakretian Nabi Muhammad memahami bahsa-bahasa terdahulu menjejaskan kebenaran yang baginda sampaikan? Tidak pulak kita persoalkan ketidakretian baginda itu dan ketidaktahuan membaca tulisan (buta huruf)? Adakah kita masih termasuk dalam golongan yang ragu-ragu dan berpegang pada hujah yang dangkal?

Al Quran bukan untuk ditafsir. Tetapi untuk difahami kelogikannya. Sebab yang tahu maksud sebenar Al Quran itu adalah Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Macam kita dengan kata seseorang itu, apakah kita hendak mentafsir-tafsir sebab apa orang itu berkata begitu? Kenapa tidak difahami secara mudah pengajaran dan intipati dari kata-kata itu? Kita mana tahu urusan hati orang lain untuk ditafsir-tafsir. Macam kes Nabi Musa belajar dengan Nabi Khidir, baginda mentafsir-tasfir tindakan Nabi Khidir itu, sedangkan maksud sebenarnya hanya Nabi Khidir yang tahu.

Kita guna mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar adalah untuk memproses maklumat (guna akal) yang jelas dan nyata kita nampak, bukannya mengikut hati untuk mentafsir-tafsir sesuatu maksud yang kita tidak nampak. Budaya suka mentafsir2 inilah yang menyebabkan manusia suka berburuk sangka sesama sendiri yang akhirnya menjadi berpecah-belah.
Adli
Adli
Profesor Madya

Number of posts : 1848
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 4
Credits : 7468
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 9:14 am

Ya, benar tu. Jangan cepat mengiakan sesuatu yang kita tidak pasti dan tidak kita fahami logiknya. Biarlah mereka kata ia pernah diucapkan oleh nabi sekalipun. Kerana para nabi itu tidak bercakap mengikut nafsu. Mereka adalah golongan pemikir (ulul albab) dan sudah pasti kata-kata mereka logik, berasas, ada bukti yang kukuh, bukannya hanya bersandarkan atas nama imam-imam terdahulu.
Dan oleh kerana Quran adalah kitab yang logik dan masuk akal, secara logiknya kita perlulah mengkajinya secara logik juga mengikut apa yang berlaku di zaman sekarang. Barulah kita merealisasikan ajaran Quran.

Ilmu yang benar itu ia adalah dinamik. Ia tidak sempit dan terbatas mengikut masa dan tempat. Seperti ilmu sains yang masuk akal itu, ia berkembang mengikut zaman. Bila masuk era komputer, ilmu sains semakin berkembang. Kereta menjadi makin canggih reka-bentuknya. Bayangkan kereta kita hanya statik seperti zaman 1900, tentu dunia kita tidak indah seperti sekarang.

Seperti itulah Quran, ia perlu dikembang sesuai mengikut zaman, barulah manusia boleh nampak keindahan dan kesyumulan Quran. Ini tidak, akibat beragama secara berguru dan ikut-ikutan, otak umat jadi lembab dan tidak berfikir secara logik lagi. Quran itu sekadar nampak seperti kitab sejarah. Mereka hanya mentafsir Quran, bukannya hendak dikaji pengajaran Quran yang logik dan jelas berlaku.

Perumpamaan beza mentafsir Quran dan mengkaji logik Quran adalah seperti:

Katakan kita mendengar khabar En. Abu mengucapkan "Jangan merokok. Nanti membahayakan kesihatan kamu".
Orang yang mentafsir dia akan tertanya-tanya sebab apa En. Abu berkata begitu. Dia pun menduga-duga "Mungkin En. Abu sedang memarahi anaknya yang kantoi merokok dalam tandas". "Mungkin En. Abu seorang yang tak suka bau asap rokok." Dan sebagainya. Dengan kata lain, dia tercari-cari sebab kenapa kata-kata itu diucapkan, sedangkan dia tidak tahu maksud sebenar kenapa En. Abu berkata begitu. Itu urusan hati En. Abu.

Tetapi bagi orang yang mengkaji logik, dia tidak kisah apa sebab En. Abu kata begitu, yang pentingnya intipati pengajaran dari kata-kata En.Abu itu. Dia memerhati betulkah atau logikkah merokok itu membahaya kesihatan? Dia pun membuat penyelidikan dengan bertanya doktor dan melihat data-data kesihatan yang menunjukkan ramai pesakit jantung adalah kerana merokok. Bila ada bukti yang jelas dan logik, maka orang ini mengakuinya seterus menjauhi hidup yang memudaratkan. Dia mengamalkan apa yang dia fikirkan logik. Fitrah manusia yang seimbang akalnya, pasti memilih hidup yang selamat.

Begitulah perbezaan mentafsir dan mengkaji logik Al Quran. Sebab itu jika kita tengok tulisan tafsiran Quran, mesti tercari-cari sebab apa sesuatu ayat Quran itu diturunkan, bukannya hendak diperhatikan intipati agar mudah difahami dan diamalkan ajaran Quran itu.

Dan kata-kata En. Abu itu jika diterjemahkan ke bahasa Inggeris sekali pun, pengajarannya tetap sama iaitu merokok membahayakan kesihatan. Takkanlah bila terjemah, tiba-tiba pengajarannya jadi lain. Kalau pengajarannya jadi lain, itu bukan menterjemahlah nama.

Dan sebagai orang Melayu, apabila kita belajar bahasa Arab, bukankah kita kena lalui proses menterjemahkan juga? Sebab itu kita rujuk kamus. Jadi, apakah bezanya dengan membaca Al Quran yang sudah siap diterjemahkan?
Apakah manusia itu tidak memikirkan? Atau akalnya sudah sempit akibat berguru dan menurut membuta-tuli?


Last edited by Juang on Thu Sep 25, 2008 9:23 am; edited 1 time in total
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by penditaputra Thu Sep 25, 2008 9:20 am

Jika ada orang anggap Quran itu diturunkan untuk buat teknologi sahaja maka mereka sebenarnya lebih teruk dari binatang ternak. Sebab berkata begini mungkin sebelum ni tak pernah mengaji ilmu walau barang yang sedikit pun atau tak pernah gunakan akal dan minda yang diberi tuhan. Nampak Quran macam buku sains, yang cerita pasal buat kapal terbang, piring terbang, kapal selam, kapal timbul, kapal jadi robot atau sebagainya. Adakah orang dewasa berfikiran begini? Kalau budak darjah satu memang tak heran. Kerana dalam kepala mereka ingat gula-gula sahaja. Sama juga macam orang berkahwin. Tuhan suruh kahwin kerana nak meramaikan umat, bukan suruh memerap 24 jam atas katil. Tujuannya jelas. Kalau setakat nak suruh buat teknologi tuhan tak payah turunkan Quran. Cukup dengan campakkan idea dalam fikiran manusia kerana Dia itu maha kuasa. Buktinya, umat sebelum Nabi Muhammad dah boleh buat benda macam pyramid yang hingga kini membiolkan saintis barat tentang cara pembinaannya. Ini, masa yang diambil 13 tahun sehingga ayat terakhir diturunkan. Kalau betul Quran semata2 nak suruh buat teknologi kenapa sahabat dulu tak jadi saintis? Mereka jadi tentera Allah yang berkorban segalanya untuk agama. Mereka tak buat pun kapal terbang. Mengapa mereka tak buat? Mereka bukannya tak paham maksud wahyu yang turun tu. Bahkan pandangan para sahabat yang bertitle radhiallahu anhu ini adalah sebijak2 manusia selepas rasulullah. Orang yang telah berkorban nyawa untuk melahirkan saintis islam selepasnya dan membawa pada rentetan kemajuan teknologi oleh saintis barat. Kalau orang betul2 tahu dia akan sedar perkara ini. Nun, saintis islam yang tersohor itu, mengapa pada zaman mereka kalau masa berkhutbah mereka hanya bicara pasal ketuhanan, ilmu fiqh, akhlak, firasah, diniyyah dan lain-lain, sedangkan bila balik ke rumah mereka tidak henti-henti tulis kitab pasal perubatan, astronomi, geologi, matematik, geografi, kimia, fizik, bio, mekanikal, kejuruteraan, aeroangkasa, falak, logistic, undang-undang, kesusasteraan, thought, falsafah, mantiq, kesenian, asas senibina, architechture, pot pet pot pet. Kenapa mereka tak buat kapal terbang? Kerananya apa yang nak diherankan dengan kapal terbang. Indonesia dan Iran sudah lama bikin kapal terbang. Indonesia melalui syarikatnya Garuda telah menghasilkan berpuluh-puluh pesawat termasuk yang digunakan oleh TUDM sebagai pesawat pengangkut. Iran juga, berkemahiran dalam membina jet pejuang tempur. Antara ciptaan mereka ialah sebuah jet tempur yang dinamakan Ababeel yang dikatakan setaraf dengan pesawat yang digunakan NATO. Apa nak heran? Umat Islam sudah berpuluh-puluh tahun buat kapal terbang. Cuma orang yang tak tahu saja yang bising ngapa tak buat, ngapa tak buat. Mereka hanya dengar televisyen dan tonton radio. Tak sama macam orang lain. Orang lain dengar radio dan tonton tv. Sebab itu maklumat yang mereka terima terbalik kuang. Nak tafsir Quran pakai otak sendiri. Kalau begitu sia-sialah kuliah Jumaat Tok Guru Nik Aziz yang sudah menjangkau 30 tahun itu yang hanya berkisar pasal tafsir Al Quran kerana ada orang bawa mazhab lain nak tafsir Quran pakai pandai2 otak sendiri. Saya rasa orang berpendapat sebegini dia tak paham. Allah kata dalam Quran “Ulul Albab”, mereka yang berfikir. Ini adalah orang yang mana mereka sudah punyai akal yang nafsu tak boleh lawan. Nafsu kata tidur akal kata bangun, dirikan solah, nafsu kata ambil saja rasuah, akal kata biaq tak makan pun takpa asal harta rakyat tak diseleweng, nafsu kata Quran ni tafsirnya boleh piker sendiri maka akal pun kata kamu ingat Quran ni hak bapak mu, kamu senang2 boleh gali substancenya tanpa ilmu penuh di dada. Dalam Quran hanya cerita pasal perintah Allah suruh sembahyang, dia tak cerita nak semayang kena begitu begini dulu. Kalau betul Quran ni boleh ditafsir guna akal sendiri, terangkan di sini, manakah ayat dalam Quran yang terang-terang cerita pasal buat kapal terbang selain dari surah Al Fil dan ayat tersebut mesti lengkap dengan segala cara2 dan keperluan nak buat flight.

Memang Quran itu turun pada lidah Arab. Ini tak perlu takwil kerana kehendak Dia nak buat dalam bahasa apapun. Masalah yang nak cerita di sini kena memahirkan diri dgn selok belok bahasa Arab kalau hendak mendalami ilmu Al Quran. Kemudian ada orang kata pula tak perlu ambik peduli pasal bahasa ni kerana maksud tak lari. Senang-senang begitukah kalau nak gali ilmu buat kapal terbang??? Low class sangatkah bahasa Arab? Ataupun orang yang nak guna akal ni kerana dia sebenarnya yang malas berfikir, malas belajar dan tuduh umat jadi lembik kerana ikut ulama dulu? Kita biasa dengar hujjah begini dari orang yang gilakan pangkat, darjat, harta, kemuliaan dan sebagainya. Kerana mereka bukan berniat nak “air the truth”, tetapi sekadar orang kata untuk menang sorak kampong tergadai. Bincang isu agama pun ada juga nak ikut macam bincang isu politik. Lepas tu pula sibuk nak buat kapal terbang. Kalau orang tu bijak betul, kenapa dia nak buat kapal terbang? Carilah teknologi lain dalam Quran tu yang orang tak buat lagi. Kapal terbang orang dah lama buat. Biarlah orang tu kafir pun. Walau kafir dia tu makhluk siapa? Makhluk dajjal ke? Kalau orang betul-betul reti Quran dia akan tau bahwa diri manusia ini terdiri dari dua unsur. Rohani dan jasmani. Jasmani saja yang terhegeh-hegeh nak naik kapal terbang. Sedangkan diri rohani yang mana ibarat tokeh pada diri manusia ni dibiarkan kelaparan, kurus kering kerana tuannya sibuk nak fikir Quran untuk buat kapal terbang.
penditaputra
penditaputra
Dekan

Number of posts : 3027
Age : 49
Location : dalam gua, bertapa
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 0
Credits : 5840
Registration date : 2008-06-30

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 10:29 am

penditaputra wrote:Jika ada orang anggap Quran itu diturunkan untuk buat teknologi sahaja maka mereka sebenarnya lebih teruk dari binatang ternak. Sebab berkata begini mungkin sebelum ni tak pernah mengaji ilmu walau barang yang sedikit pun atau tak pernah gunakan akal dan minda yang diberi tuhan.
Inilah contoh kata-kata tanpa bukti yang waras. Jika binatang ternak tidak tahu mencipta teknologi sebab akal mereka terhad, macam mana orang yang ajak berfikir ke arah teknologi dikatakan lebih teruk dari binatang ternak?

Bukankah orang yang menolak akal dan terpaksa hidup menurut membuta tuli itu lagi hina daripada binatang ternak? Sebab orang yang menurut itu dia tidak akan tahu mencipta, seperti mana umat Islam sekarang yang tak reti mencipta.
Ada otak tak mahu guna, hanya tahu hidup secara malas dan mengharapkan subsidi. Kan ke lebih hina daripada binatang ternak?

Bila mereka bagi hujah, makin menunjukkan kata-kata yang tak masuk akal dan macam tidak pernah mengkaji Al Quran.
penditaputra wrote:Nampak Quran macam buku sains, yang cerita pasal buat kapal terbang, piring terbang, kapal selam, kapal timbul, kapal jadi robot atau sebagainya.
Orang yang tidak guna akal, memang mereka nampak apa yang disampaikan ini semata-mata melihat pada zahir benda-benda itu, tetapi bagi orang yang guna akal, mereka nampak teknologi itu pada semangat, kebijaksanaan, kesungguhan dan keyakinan diri yang ada pada bangsa yang mencipta itu. Kita jadi tertanya-tanya kenapa umat Islam tiada semangat dan hidup bermalas-malasan?

Teknologi tidak akan tercipta oleh orang yang takut guna akal sendiri. Bila takut guna akal sendiri, manusia itu akan hilang semangat, keyakinan dan kesungguhan. Mereka jadi hidup secara malas, cepat berputus asa, suka menyalahkan orang lain seterusnya otak mereka jadi lembab dan tidak tahu mencipta. Macam perangai orang Islam sekarang yang berbangga diri dengan keislamannya.

penditaputra wrote: Adakah orang dewasa berfikiran begini? Kalau budak darjah satu memang tak heran. Kerana dalam kepala mereka ingat gula-gula sahaja. Sama juga macam orang berkahwin. Tuhan suruh kahwin kerana nak meramaikan umat, bukan suruh memerap 24 jam atas katil.
Dewasa sangatkah kata-kata yang tak masuk akal dan tidak ada bukti sandaran? Dewasa sangatkan orang yang kata-katanya tiada bukti yang logik? Jika mereka sudah dewasa, sudah pasti mereka tahu menilai kesan tolak akal dan kesan menggunakan akal. Mana ada orang tolak akal jadi bijak?
Berfikir waraslah sedikit, bukan cakap ikut emosi. Makin berkata-kata ikut emosi, makin menunjukkan ketidakbijakan sendiri.

penditaputra wrote:Tujuannya jelas. Kalau setakat nak suruh buat teknologi tuhan tak payah turunkan Quran. Cukup dengan campakkan idea dalam fikiran manusia kerana Dia itu maha kuasa.
Bukankah Al Quran itu datang dari akal Nabi Muhammad? Apakah kita ingat Al Quran itu turun dalam bentuk buku macam kita baca sekarang? Bagindakan seorang yang ummi dan tidak tahu membaca. Tetapi baginda membaca petunjuk Allah dengan melihat logik2 di alam ini. Sebab itu baginda jadi bijak. Jika baginda tolak logik akal, macam mana baginda hendak jadi bijak? Malangnya ada orang Islam tolak akal untuk kaji Quran. Dewasa sangatkah kata-katanya itu?

Kita sudah nampak orang yang tolak akal jadi menurut membuta-tuli dan bergantung selain Allah. Itu yang kita seru guna akal, bukan menurut membuta-tuli.

Teknologi menghasilkan barang-barang yang berguna untuk manfaat kehidupan manusia. Kita hendak pergi haji sudah senang, naik kapal terbang. Tetapi semua itu diciptakan oleh orang Barat yang bijak sebab orang Islam sekarang sudah lembab otaknya. Sudah malas mengkaji, hanya menumpang nama imam-imam terdahulu aje kerjanya.

Bukankah dalam surah Al Maauun ada sebut pasal barang berguna? Teknologi yang memberi manfaat itu adalah barang bergunalah. Kita boleh menulis dikomputer ini sebab idea mencipta komputer ini berguna. Tapi juga bukan dicipta oleh orang Islam yang pemalas berfikir dan hanya tahu bercakaran berebut kuasa.

to be continued... Smile
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 1:01 pm

penditaputra wrote:Buktinya, umat sebelum Nabi Muhammad dah boleh buat benda macam pyramid yang hingga kini membiolkan saintis barat tentang cara pembinaannya.
Itu menunjukkan fitrah manusia adalah hidup untuk mereka-cipta. Jika tidak, masakan sebelum zaman Nabi Muhammad sudah ada teknologi? Tetapi bila manusia itu sudah lari dari fitrah, sehingga menolak akal, dan tidak tahu mencipta, mereka jadi hidup untuk berpuak-puak dan bercakaran sesama sendiri.

Macam yang terjadi pada umat Islam sekarang. Nabi Muhammad dan para sabahat punyalah bersusah payah ajak manusia membangunkan minda agar jadi manusia yang bijak, alih-alih akibat beragama secara menurut dan tolak akal, manusia itu jadi binatang ternak, sebab binatang ternak tidak tahu mencipta. Bukankah lebih hina orang yang ada otak, tapi tak guna, dan memilih hidup bercakaran sesama sendiri seperti binatang ternak itu?

penditaputra wrote:Ini, masa yang diambil 13 tahun sehingga ayat terakhir diturunkan. Kalau betul Quran semata2 nak suruh buat teknologi kenapa sahabat dulu tak jadi saintis? Mereka jadi tentera Allah yang berkorban segalanya untuk agama. Mereka tak buat pun kapal terbang. Mengapa mereka tak buat? Mereka bukannya tak paham maksud wahyu yang turun tu. Bahkan pandangan para sahabat yang bertitle radhiallahu anhu ini adalah sebijak2 manusia selepas rasulullah.

Apakah anda ingat hendak buat teknologi itu cukup sekadar makan 13 tahun? Komputer nak tercipta sampai tahap sekarang pun bermula zaman awal 1900. Di penghujung 90an, barulah perkembangan komputer menjadi drastik.
Jadi, apakah kita hendak guna hujah tak masuk akal bila lihat para sahabat tak buat kapal terbang, maka kita pun tolak guna akal supaya tak reti buat kapal terbang? Kata sudah dewasa, tapi bagi alasan tak pun mencerminkan sudah dewasa.

Apakah kita ingat dalam masa 23 tahun berjuang itu, Rasulullah mampu cipta kapal terbang? Pembangunan akal bukannya sekejap. Memerlukan generasi ke generasi. Lainlah kita panjang umur, bolehlah belajar macam-macam.

Kita kena fikir apa akan jadi pada generasi umat Islam akan datang, jika generasi sekarang sudah tolak akal. Tidakkah nasib umat Islam akan jadi semakin teruk. Sekarang ini pun sudah teruk dan tertindas, kalau tolak akal sampai tak reti mencipta, macam mana nak jadi bijak?

Berlatihlah bagi hujah yang logik dan ada bukti. Bukan main fikir pendek. Gunakan perbandingan yang berlaku depan mata. Allah sudah bagi mata, telinga dan hati, kenapa tidak digunakan untuk memahami?

penditaputra wrote:Orang yang telah berkorban nyawa untuk melahirkan saintis islam selepasnya dan membawa pada rentetan kemajuan teknologi oleh saintis barat. Kalau orang betul2 tahu dia akan sedar perkara ini. Nun, saintis islam yang tersohor itu, mengapa pada zaman mereka kalau masa berkhutbah mereka hanya bicara pasal ketuhanan, ilmu fiqh, akhlak, firasah, diniyyah dan lain-lain, sedangkan bila balik ke rumah mereka tidak henti-henti tulis kitab pasal perubatan, astronomi, geologi, matematik, geografi, kimia, fizik, bio, mekanikal, kejuruteraan, aeroangkasa, falak, logistic, undang-undang, kesusasteraan, thought, falsafah, mantiq, kesenian, asas senibina, architechture, pot pet pot pet. Kenapa mereka tak buat kapal terbang?

Haa, tahupun yang Rasul dan para sahabat itu mencetuskan kemajuan teknologi yang kita nampak depan mata. Jadi benarlah Al Quran intipatinya mengajak manusia jadi umat yang bijak mencipta.

Yang menjadi masalahnya, penciptaan teknologi itu disambung oleh orang Barat, sedangkan orang Islam sekarang (terumatam orang Melayu) tak pun tahu menciptanya. Nak pergi haji menumpang kapal terbang ciptaan Barat, kemudian kata orang Barat sekular. Memang dasar manusia sombong lagi berbangga diri.

Umat Islam sekarang sudah hilang semangat mengkaji dan takut guna akal sendiri, sebab sudah ditakut-takutkan guna akal. Hendak guna akal sendiri pun penakut, macam mana hendak berkata benar? Sebab itu bila berkata-kata, hujah mereka tak logik langsung. Main cakap ikut hati.

Kalau hidup manusia ini tidak mencipta teknologi, anda hendak hidup untuk apa? Untuk makan? Untuk tidur? Untuk kahwin? Untuk kerja? Untuk ibadat? Untuk bercakaran berebut kuasa? Semua itu binatang pun buat. Jadi apa beza hidup anda dengan binatang?

Mana pernah kita jumpa binatang cipta teknologi? Sebab nak cipta teknologi perlu akal yang tinggi. Jadi siapakah yang lebih hina daripada binatang? Bukankah orang yang tolak akalnya sendiri itu yang hina. Allah sudah bagi amanah ada akal yang boleh berkembang, tak mahu guna, sehingga otak jadi sempit dan tak tahu mencipta. Akhirnya hidup secara lemah.

Bandingkan nasib umat Islam yang lemah dan bercakaran sesama sendiri, dengan bangsa yang rajin mengkaji. Jangan jadi katak bawah tempurung kerana rasa bangga diri dengan keislaman. Setakat mengaku Islam tetapi umat diperkulikan di negara sendiri tak guna juga. Sebab manusia itu tidak merasakan dirinya sebagai satu umat. Dia hanya mementingkan dirinya sendiri. Sudah cukup makan, minum, tidur, beranak-pinak, sedangkan bangsanya makin lembab otaknya, manusia itu tidak mahu berbuat apa-apa pun. Hina sungguh manusia yang tolak akal itu.

penditaputra wrote:Kerananya apa yang nak diherankan dengan kapal terbang. Indonesia dan Iran sudah lama bikin kapal terbang. Indonesia melalui syarikatnya Garuda telah menghasilkan berpuluh-puluh pesawat termasuk yang digunakan oleh TUDM sebagai pesawat pengangkut. Iran juga, berkemahiran dalam membina jet pejuang tempur. Antara ciptaan mereka ialah sebuah jet tempur yang dinamakan Ababeel yang dikatakan setaraf dengan pesawat yang digunakan NATO. Apa nak heran? Umat Islam sudah berpuluh-puluh tahun buat kapal terbang. Cuma orang yang tak tahu saja yang bising ngapa tak buat, ngapa tak buat.

Malangnya kenapa orang Melayu kita tak tahu pun buat kapal terbang? Hanya bermegah dengan apa yang orang lain buat. Bukannya hendak cuba mencipta sendiri. Apa kerja orang Melayu kita sebenarnya di atas muka bumi ini? Hendak berbalah-balah berebut kuasa? Itulah yang menonjol pun sekarang. Bangsa lain tepuk tangan tengok Melayu sama Melayu bergaduh. Inilah kesannya beragama secara berguru dan mengikut membuta-tuli.

Memanglah ada negara umat Islam yang sedar diri telah mencipta kapal terbang sendiri, tapi kita tengok diri sendiri, bukan menumpang apa yang bangsa lain buat. Tengok nasib orang Melayu kita, apakah keupayaannya, selain berbalah-balah berpolitik?

Apakah anda ingat bila sudah ada orang Islam mencipta, anda hendak duduk goyang kaki? Kenapa tidak anda contohi mereka yang bijak berfikir itu? Ini dicontohnya orang yang lembab berfikir dan suka bercakaran itu. Macam mana orang Melayu tak jadi lemah di bumi sendiri.

penditaputra wrote:Mereka hanya dengar televisyen dan tonton radio. Tak sama macam orang lain. Orang lain dengar radio dan tonton tv. Sebab itu maklumat yang mereka terima terbalik kuang.

Tapi yang realitinya orang Melayu kita tak tahu pun buat itu semua. Sebab sibuk berpecah-belah dan beragama secara ikut-ikutan. Hendak guna otak sendiri pun jadi takut. Macam Allah itu jauh dari mereka. Sebab itu realitinya orang Melayu kita lemah. Dalam akademik ketinggalan dengan bangsa Cina. Sebab sudah dilatih mengharapkan subsidi, bukannya berusaha sendiri.

Macam mana hendak terfikir idea baru, sedangkan orang sebelumnya (imam2 terdahulu) tak terfikir pun. Itu menunjukkan kita kena jadi manusia yang guna otak supaya idea-idea baru akan datang. Ini ditolaknya otak, sampai jadi lembab berfikir seperti binatang ternak.

Macam mana nak tonjolkan Islam yang sesuai dengan zaman komputer, sedangkan penganut tidak tahu cipta komputer pun? Sedangkan para Rasul itu menyampai mengikut kesesuaian zaman. Zaman sastera, guna kaedah sastera. Zaman perbuatan, guna cara perubatan. Zaman orang suka pada permnainan sihir, Nabi Musa guna ilmu untuk kalahkan sihir. Maknanya para Rasul itu berilmu sesuai mengikut kehendak zaman. Tapi apa sumbangan umat Islam di zaman teknologi ini? Hanya bercakaran berebut kerusi?

penditaputra wrote:Nak tafsir Quran pakai otak sendiri. Kalau begitu sia-sialah kuliah Jumaat Tok Guru Nik Aziz yang sudah menjangkau 30 tahun itu yang hanya berkisar pasal tafsir Al Quran kerana ada orang bawa mazhab lain nak tafsir Quran pakai pandai2 otak sendiri.

Patutlah otak sendiri jadi lembab. Nak fahami nasihat dalam Quran pun kena guna otak orang lain, macam diri sendiri takde otak nak berfikir. TGNA itu tugasnya hanya menyampaikan kebenaran yang dia nampak. Tak sia-sia kuliah dia, sebab dia bukan suruh kita tolak otak sendiri pun. Lainlah dia ada cakap suruh anda jangan guna otak anda.

Yang sia-sia adalah orang yang ada otak tapi ditolaknya sendiri atas sebab sudah ada orang lain memikirkan pasal Quran. Jadi dia menumpang atas nama orang lain itu sedangkan dia tidak perbuat pun sesuatu untuk membangunkan otaknya. Atas rasa sudah dengar kuliah ulamak, dia sudah baik dan bijak berfikir, sedangkan dia tidak berfikir pun Sebab itu otak umat jadi semakin lembab. Jadilah orang yang tak guna otak itu seperti kera yang hina.

penditaputra wrote:Saya rasa orang berpendapat sebegini dia tak paham. Allah kata dalam Quran “Ulul Albab”, mereka yang berfikir. Ini adalah orang yang mana mereka sudah punyai akal yang nafsu tak boleh lawan. Nafsu kata tidur akal kata bangun, dirikan solah, nafsu kata ambil saja rasuah, akal kata biaq tak makan pun takpa asal harta rakyat tak diseleweng, nafsu kata Quran ni tafsirnya boleh piker sendiri maka akal pun kata kamu ingat Quran ni hak bapak mu, kamu senang2 boleh gali substancenya tanpa ilmu penuh di dada.

Jika Al Quran itu pun datang dari sifat ulul albab Rasulullah, kenapa kita hendak pilih cara hidup yang menolak akal sehingga jadi berotak lembab? Bila berotak lembab, mulalah terpaksa bergantung kepada tok guru untuk mengawal hatinya sendiri yang tok guru itu tak nampak. Jadilah dia manusia yang menyekutukan Allah, sebab urusan rohani sendiri pun disandarkan kepada selainNya.

Inilah kesan hidup menolak akal sendiri. Sudah tolak akal, bukankah manusia itu telah menurut nafsu? Selain akal dan nafsu, apa lagi yang Allah sediakan dalam diri kita? Kenapa manusia itu tidak berfikir secara logik?

Makin berhujah, makin nampak ketidakwarasan kata-kata mereka. Sebab sudah biasa tolak akal.

Rasulullah adalah contoh ikutan. Jika baginda dapat Quran sebab berfikir, adakah ada contoh ikutan lain selain baginda? Dan baginda pun tak berguru pada mana-mana manusia. Baginda hanya bermuzakarah sesama sahabat untuk bertukar-tukar idea. Tapi umat Islam sekarang sudah tidak buat macam tu, kerana takut nak guna akal sendiri. Jadilah mereka umat yang lemah dan hina.

penditaputra wrote:Dalam Quran hanya cerita pasal perintah Allah suruh sembahyang, dia tak cerita nak semayang kena begitu begini dulu. Kalau betul Quran ni boleh ditafsir guna akal sendiri, terangkan di sini, manakah ayat dalam Quran yang terang-terang cerita pasal buat kapal terbang selain dari surah Al Fil dan ayat tersebut mesti lengkap dengan segala cara2 dan keperluan nak buat flight.

Al Quran hanya suruh solat dan tak cerita detail pasal solat. Ini menunjukkan penekanan hidup kita bukan pada cara buat solat semata-mata sampai perlu diperbahaskan. Jika solat beribu kali, tapi otak semakin lembab sehingga terpaksa bergantung selainNya untuk belajar kenal diri sendiri, bukankah manusia itu sudah kafir? Sia-sia sahaja amalan ibadah mereka itu. Dia ingat sudah buat ibadah tu sudah Islamlah, tetapi masih mengadakan sekutu Allah.

Apa punya pertanyaan manusia itu. Jika Al Quran itu nak suapkan cara buat kapal terbang, macam mana nak melahirkan manusia yang suka mengkaji dan berfikir? Inilah mentaliti suka disuap dan subsidi. Dia harapkan Quran tulis semua cara-cara hendak buat teknologi, baru nak percaya yang Quran itu ajarannya untuk menjadikan manusia itu pandai teknologi.
Sebelum Quran turun kepada Nabi Muhammad, Allah sudah tulispun cara-cara buat kapal terbang. Semuanya tersimpan di kitab induk. Tugas kita hanyalah berfikir sehingga lahir idea-idea baru yang orang terdahulu tidak terfikir untuk mencipta teknologi yang memudahkan hidup manusia.
Allah cipta alam punyalah luas, dan masih belum dikaji oleh manusia. Apakah kita ingat Allah cipta alam ini secara sia-sia tanpa perlu diterokai dan dikaji? Jika hidup manusia untuk buat ibadat semata-mata, apa guna alam ini diciptakan seluas ini? Tidakkah manusia itu mahu berfikir?

Bukankah Al Quran banyak sebut pasal alam ciptaan Allah. Orang tak guna akal dia nampak zahir langit dan bumi. Tetapi bagi yang rajin berfikir, dia akan tertanya-tanya macam mana Tuhan cipta bumi. Dia kaji unsur2 bumi sehingga nampak kehebatan Tuhan. Bila dia kenal unsur2 bumi, dia tahu daripada unsur itu boleh cipta apa untuk kemudahan manusia. Sifat suka mengkaji inilah yang dah takde pada umat Islam sekarang, akibat anggap ajaran Quran itu untuk berbalah-balah pasal hukum dan tahu buat ibadat sahaja. Sedangkan iblis itu juga adalah ahli ibadat yang taat asalnya sedangkan Adam adalah orang yang berpengetahun pasal benda2 di bumi.

Bila manusia itu ingat Al Quran itu kita buat solat, jadilah dia manusia yang sombong dengan keislamannya (seperti iblis) dan dia tinggalkan sifat fitrah manusia yang berpengetahuan unsur2 di bumi. Jadilah mereka yang tolak akal itu binatang ternak yang tidak tahu mencipta teknologi.

to be continued...
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by penditaputra Thu Sep 25, 2008 1:30 pm

kenapa to be continued?? adakah nak ambil peluang berfikir dulu untuk berhujjah?? orang yang betul-betul bijak tidak akan bising2 suruh org lain berfikir kerana mereka boleh buat on the spot. bukan macam orang yang perasan bijak yang hentam orang lain sana sini kononnya tak reti guna otak, sedangkan dia sendiri ibarat pak pandir dungu yang cuba buat cerdik.

orang yang ajak org lain berfikir ni lebih teruk dari bunatang ternak kerana dia cuba suruh pikir benda yg tak menasabah, iaitu sendiri2 fikir pasal maksud alquran. dan disebut surah al maaun atas tu sebagai suruh buat barang berguna. sila bagi jelas siket dlam skop mana, bg terang dan jelas sket, saya bukannya tak reti fikir tp orang yg mengaku bijak ni kena tunjukkan kebijakannya tuh. beri penerangan dengan sejelas-jelas-jelasnya tentang surah al maauun ini.

anda kata quran berasal dari akal nabi, maknanaya nabi pandai2 sendiri reka quran. dan bukannya wahyu seperti yg kita maklum dan diiktiraf sekalian ulamak. kalau begitu bagi anda nabi tiada bezalah dgn karl marx, ariel sharon, bush, dll. kerana mereka sama2 guna otak. otak yg tersumbat dan bukan nak buat kebenaran.

anda lari dari memberi hujah kerana anda seorang yg guna akal yang tersumbat tu utk belajar agama dan nak paham quran. islam mana yang ajar anda buat mcm tu. islam seboleh2nya hendak umatnya jaga akal lebih dari orang kafir. sunnah nabi yg dianjurkan supaya diamal mmg untuk keceerdasan otak dan kebijakan. adakah semua ini menjadi amalan anda wahai org yg berfikir?? klau otak anda tersumbat for sure satu pun amalan sunnah anda tak buat. anda cakap saja nak pikir itu ini.

amat malang umat islam kini kerana dituduh oleh sesama umat islamnya sebagai lemah, b***h dan tak berotak sedangkan mereka adalah mangsa golongan yang suka putar belit agama dan lari ketika nak kalah berbahas.

apa nak herankan dgn teknologi. anda mungkin tinggal di kampung pedalaman yg terpencil yg memerlukan buaya sebagai kenderaan untuk cross sungai ke kg anda. sbb itu anda tak pernah tgk teknologi. sbb itu anda macam orag yg tak penah jumpa teknologi moden, dgn kata lain tinggal dalam gua.
penditaputra
penditaputra
Dekan

Number of posts : 3027
Age : 49
Location : dalam gua, bertapa
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 KEL
Reputation : 0
Credits : 5840
Registration date : 2008-06-30

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 4:19 pm

belasungkawa wrote:Yo brader, saya bukan suruh tolak akal. akal itu paksinya adalah ilmu dan iman. orang yang sesat pun ada akal, tapi dia takde iman. seorang profesor pun boleh jadi sesat malah menyesatkan orang lain. dia berakal dan ada ilmu tapi tiada iman. ORang yg ada iman tapi tiada ilmu juga boleh menyesatkan, misalnya seorang ustaz pakar hadith mengajar orang lain tentang piawaian kejuruteraan salur perpaipan minyak& gas (dgn andaian ustaz ni bukan engineer), kan gila namanya?
faham maksud saya?

Macam mana ilmu dan iman boleh sampai tanpa guna akal? Cuba anda fikirkan, untuk faham hukum logik semudah 1+1=2, apakah ilmu dan iman itu terus hadir dalam hati anda tanpa perlu anda befikir?

Bukankah anda kena fikir dulu, dengan melihat bukti yang logik dan masuk akal, untuk membenarkan 1+1=2. Anda mengira dengan jari itu untuk melihat bukti dengan jelas. Bila ada bukti yang jelas dan masuk akal, anda pun percaya bahawa 1+1=2.

Iman itu adalah kepercayaan. Kepercayaan terletak dalam hati, bukan setakat akuan. Ia akan tumbuh setelah kita lihat secara nyata dan berfikir secara logik. Bukan setakat main turut cakap tok guru, kita sudah jadi beriman. Berapa ramai orang terdahulu yang sesat akibat tak guna akal?

Hidup kita umpama sebuah perjalanan. Macam kita hendak ke suatu destinasi, mesti kita guna akal dulu untuk menilai adakah kita patut membelok ke arah kanan atau kiri, mengikut papan tanda yang ditunjukkan. Tetapi jika kita tak guna akal, main pakai redah sahaja, bukankah kemungkinan besar kita akan sesat? Jadi yang banyak sesat adalah manusia yang tak berfikir sebenarnya.

Untuk terselamat dari kesesatan, berfikirlah pada keseluruhan kehidupan. Bukan masa belajar kat universiti sahaja. Setiap masa kena berfikir. Sebab bila tak berfikir, macam mana otak hendak dibangunkan?

Cuba anda bayangkan, ketika anda berseorang diri, jika akal tidak menasihati supaya jangan buat jahat, apakah anda ingat nafsu anda akan melarang anda? Ketika itu, di mana tok guru yang anda dewa-dewakan itu? Sebab itu perlunya melatih akal berfikir biar tahu menimbang dengan waras. Yang kenal diri anda adalah anda sendiri. Tok guru anda itu tak nampak dalam hati anda untuk dia menentukan betulkah anda patut menyimpan perasaan hasad dengki atau membuangnya. Jika anda tidak bijak nak kawal diri sendiri, bagaimana orang yang tak nampak perasan tersembunyi anda itu hendak kawal diri anda?

Sebab itulah urusan mengawal diri sendiri kena bergantung pada akal sendiri macam Nabi Muhammad sendiri lakukan. Kalau setakat hendak belajar kitab, baik baginda berguru sahaja dengan ahli kitab yang masih beriman seperti pakcik isterinya Khadijah itu? Tidakkah anda memikirkan?

Baginda guna akal sendiri, sebab yang tahu dalam hati baginda adalah baginda. Masih tak faham-faham beza belajar kawal diri sendiri dan beza belajar buat kereta? Ya, nak belajar buat kereta bolehlah tanya siapa2 yang sudah tahu. Itu tindakan yang logik. Tetapi nak belajar pasal diri sendiri, adakah logik anda pergi bergantung pada tok guru yang dia pun terpaksa bergantung pada dirinya sendiri untuk kawal hatinya?

belasungkawa wrote:
kalau saudara kaji sejarah nabi Ibrahim tu, adakah baginda menggunakan akal nya semata-mata? tanpa iman dan ilmu kah?

Macam dikatakan tadi, macam mana iman dan ilmu hendak tumbuh tanpa berfikir? Macam mana anda hendak percaya 1+1=2 dan menjadi seorang yang berilmu, tanpa bermula dengan berfikir?

Bila ada orang menyampaikan sesuatu berita, adakah anda terus percaya dahulu tanpa menyelidiki? Menyelidiki itu memerlukan fikiran untuk menilai sama ada ia benar atau tidak. Bila ada bukti yang logik menunjukkan ia benar, barulah akan terbit kepercayaan itu. Anda ingat iman ini boleh ditumbuh2kan sesuka hati?

Mungkin kerana suka mendengar berita tanpa menyelidiki (sebab malas guna akal sendiri), umat Islam sekarang suka fitnah-memfitnah. Gara-gara berebut kerusi, habis disebarkan berita-berita fitnah sebab wujudnya golongan yang tolak akal, dan cepat menerima apa yang disampaikan. Nampak yang macam ulama dan ustaz cakap, mereka turuti membuta-tuli. Mereka guna pandangan zahir, bukan guna akal untuk berfikir. Jadilah mereka kaum yang tidak memahami (macam mana nak faham kalau sudah tidak latih berfikir? Mereka ingat iman dan ilmu itu tumbuh dengan sendiri?).
Nabi Muhammad tu guna akal semata-mata kah? Bukankah baginda di ajar oleh Malaikat Jibril? Siapa yang mengajar Nabi Muhammad tentang permulaan waktu solat? Siapa pula mengajar Nabi Muhammad tentang penghujung waktu solat? Guna akal semata-mata kah? Bukankah Jibril yang mengajar? Nabi Muhammad pun memerlukan 'guru' iaitu Jibril, sebagai pengantara wahyu yang diturunkan oleh Allah.

Jibril hanya menyampaikan. Sebab Jibril bukannya manusia yang ada akal dan nafsu. Macam mana makhluk yang tidak ada nafsu hendak ajar Nabi Muhammad mengawal nafsu? Cuba kita fikir logik sikit? Logikkah orang yang tak tahu kawal (memandu) kereta, ajar orang lain kawal (memandu) kereta?

Sebab itu malaikat pun tunduk hormat kepada Adam, sebab tugas malaikat hanyalah menyampaikan ilham apabila manusia itu berfikir. Macam mana malaikat hendak ajar urusan kahwin, sedangkan malaikat tidak berkahwin? Cuba fikir secara logik lagi.
Rasul adalah contoh untuk manusia. Jika Jibril itu guru kepada manusia (Nabi Muhammad), tidak perlulah diangkatkan rasul itu di kalangan manusia lagi sebab Jibril boleh ajarkan. Belajar sahaja dengan malaikat. Berfikirlah secara logik.
Belajar guna akal SEMATA_MATA bukannya sunnah, tapi belajar dengan melalui guru yang fasih ilmunya, itulah sunnah!

Oleh kerana Jibril bukannya guru Muhammad, maka belajar berguru untuk urusan kenali diri sendiri bukannya sunnah para nabi. Akibat meletakkan orang lain untuk mengajar kita kenali diri kita sendiri inilah yang menyebabkan manusia jadi sesat dan taksub. Orang lain yang tak nampak dalam hati orang lain itu dijadikan sandaran. Macam mana manusia itu boleh mengada-adakan alasan dusta?

Saya bukannya tolak guna akal, yang saya tolak adalah fahaman bahawa akal itu tunggal semata-mata, tanpa didasari, tanpa dipasak dengan ilmu dan iman.

Masalahnya macam contoh saya berikan tadi, ilmu dan iman tidak akan wujud dalam hati manusia itu jadi tak guna akal. Sebab itu wahyu pertama suruh membaca untuk kenal Allah Tuhan Mencipta. Sudah pasti membaca itu bermakna supaya otak kita berfikir. Apa erti membaca tetapi otak tidak berfikir. Macam orang Melayu baca Al Quran dalam bahasa Arab, sedangkan otaknya tidak berfikir pun pengajaran Quran. Jadilah mereka kaum yang menurut membuta-tuli.

saya pelik kenapa begitu mudah encik adli meletakkan kesimpulan bahawa saya menolak akal. kalau macam tu, boleh kah saya katakan encik adli ni menolak ulama?

Macam mana anda tahu sdr adli meletakkan anda menolak akal? Adakah anda hendak menduga perkara-perkara ghaib? Tetapi jika anda terasa tulis itu ditujukan kepada anda, bukankah bermakna anda sendiri mengaku yang anda telah tolak akal?

Bukankah kata-kata sdr Adli ditujukan kepada manusia yang sekadar menurut atas nama ulama-ulama terdahulu sampai tak guna otak sendiri. Anda tahu di mana kedudukan anda sama ada golongan yang guna akal atau yang tolak akal. Dan anda akan bertanggungjawab atas pilihan anda itu di hadapan Allah kelak. Jangan salahkan tok guru anda jika anda sendiri memilih hidup tak guna akal.

Jika Nabi Muhammad tidak bergantung kepada ahli kitab sebelumnya walaupun ada ahli kitab yang beriman, apakah kita hendak kata baginda menolak ahli kitab itu? Tidak semestinya jika tidak bergantung pada ulama terdahulu bermakna kita menolak ulama.

Yang ditekankan oleh kami adalah jangan bergantung pada akal orang lain bagaikan diri itu tiada otak hendak berfikir. Tak kisahlah kebenaran itu disampaikan oleh sesiapa pun, asalkan ia logik dan ada bukti kukuh, kita terima. Itu sahaja mesej yang hendak disampaikan. Adakah susah sangat hendak faham apa yang disampaikan?

Sahabat-sahabat Nabi adalah ulama salaf. Hah, ulama juga tu, ohh..adakah mereka sesat ?? kan kurang waras namanya tu...
Apa kaitan sabahat-sahabat Nabi dengan anda? Adakah setakat anda mengaku ikut mereka, anda sudah beriman? Sedangkan anda tidak diuji lagi.

Keulamakan atau kealiman orang lain bukannya alasan untuk kita menuruti membuta-tuli atas nama orang itu. Sedangkan nama Rasulullah pun boleh diguna-pakai untuk mencipta hadis-hadis palsu, apa lagi kata-kata yang kononnya atas nama ulamak. Jika manusia itu sekadar menurut, tanpa berfikir, dikhuatiri kata-kata palsu atas nama ulama terdahulu dituruti. Sebab itu untuk selamat daripada tertipu, kita bentengkan diri dengan logik akal supaya tak mudah mempercayai kata orang. Kita nilai kata orang bukan pada zahirnya, tetapi pada kebenaran dan kelogikan kata-katanya.

Mesej jelas daripada kami, untuk selamatkan diri dari mudah tertipu sesuatu atas nama nabi, ulama atau ustaz ke, kami tidak beragama secara menurut membuta-tuli. Allah sudah beri kami otak untuk berfikir. Bila manusia itu beragama secara menurut, dia jadi malas berfikir. Macam pemalasnya orang Melayu berfikir. Sebab itu kita jadi bangsa yang lemah di bumi sendiri. Terpaksa bergantung status bumiputra untuk berdiri.

Bukalah mata luas-luas dengan melihat semangat bangsa kita dengan bangsa yang maju fikirannya. Selagi beragama secara sempit, memang manusia itu tidak sedar diri umatnya sudah lemah. Hendak guna akal sendiri pun penakut. Berani kerana benar, takut kerana salah.
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 5:07 pm

penditaputra wrote:kenapa to be continued?? adakah nak ambil peluang berfikir dulu untuk berhujjah??
Adakah tulis to be continued pun jadi masalah kepada anda?
Bukankah kami guna akal untuk berhujah? Sebab itu fikir dulu. Orang yang tak berfikir, kata-katanya cepat mengikut nafsu.
Nabi Muhammad sendiri bila orang kafir membantah kebenarannya, baginda berfikir dulu supaya tak keluar kata-kata yang macam orang takde akal.
orang yang betul-betul bijak tidak akan bising2 suruh org lain berfikir kerana mereka boleh buat on the spot. bukan macam orang yang perasan bijak yang hentam orang lain sana sini kononnya tak reti guna otak, sedangkan dia sendiri ibarat pak pandir dungu yang cuba buat cerdik.
Habis itu Nabi Muhammad sendiri perlukan 23 tahun untuk sampaikan Quran, adakah baginda tidak bijak? Kenapa baginda tidak sampaikan Quran itu on the spot? Kenapa baginda ambil masa untuk berfikir bila orang kafir membantah kata-kata baginda?

Belum tentu yang mampu cakap on the spot itu bijak. Cakap ikut nafsu ramailah. Sebab itu kata-katanya tiada logik pun. Sekadar kosong dan menyalahkan orang. Sampai tulis to be continued pun jadi persoalan. Nampak sangat ketidakbijakan manusia itu.


orang yang ajak org lain berfikir ni lebih teruk dari bunatang ternak kerana dia cuba suruh pikir benda yg tak menasabah, iaitu sendiri2 fikir pasal maksud alquran.

Ini lagi kata-kata tak masuk akal. Ada ke ajak orang berfikir dikatakan lebih teruk dari binatang ternak? Pernah ke anda lihat binatang ternak ajak orang berfikir? Sebab binatang ternak itu sendiri tak berfikir dan tak tahu mencipta, sama sifat macam orang yang tolak ajakan suruh berfikir itu. Sebab itu mereka tak tahu pengajaran Quran sehingga terpaksa bergantung kepada selainNya. Kesian sungguh manusia itu. Ada otak pun tak mahu pakai.
dan disebut surah al maaun atas tu sebagai suruh buat barang berguna. sila bagi jelas siket dlam skop mana, bg terang dan jelas sket, saya bukannya tak reti fikir tp orang yg mengaku bijak ni kena tunjukkan kebijakannya tuh. beri penerangan dengan sejelas-jelas-jelasnya tentang surah al maauun ini.
La nak fikir barang berguna pun tak tahu? Cuba baca surah tu sampai habis? Allah celakakan orang yang enggan buat barang yang berguna iaitu enggan buat sesuatu yang bermanfaat kepada manusia. Itu pun susah nak faham? Ooo...lupa pula, sebab orang itu tolak akal, macam mana hati dia hendak faham ye tak?

anda kata quran berasal dari akal nabi, maknanaya nabi pandai2 sendiri reka quran. dan bukannya wahyu seperti yg kita maklum dan diiktiraf sekalian ulamak.
Bukankah kebenaran itu datangnya daripada Allah? Bila nabi guna akal untuk berkata benar, bukankah itu daripada Allah juga? Anda yang pandai-pandai mengatakan Nabi reka2 Quran. Jika nabi reka-reka Quran, mesti kita jumpa sesuatu yang tidak masuk akal dari Quran itu.
Wahyu itu datang melalui akallah. Takkan dari nafsu Nabi. Fikir panjanglah sikit.

kalau begitu bagi anda nabi tiada bezalah dgn karl marx, ariel sharon, bush, dll. kerana mereka sama2 guna otak. otak yg tersumbat dan bukan nak buat kebenaran.

Nabi memang tiada bezanya dengan manusia lain. Kita kan sama-sama manusia? Nabi bukannya malaikat. Beza kita cuma pada amalan sahaja. Orang yang rajin berfikir, dapat ilham banyak. Orang yang pemalas berfikir, otaknya beku. Cakap ikut nafsu. Tak logik langsung.

Urusan darjat manusia itu urusan Allah. Biarlah Allah sahaja tentukan. Anda duk kata orang lain tersumbat otak, tidak mahukah anda merenung diri anda sendiri yang mungkin lebih teruk otak anda tersumbat?

anda lari dari memberi hujah kerana anda seorang yg guna akal yang tersumbat tu utk belajar agama dan nak paham quran.
Beginilah orang yang sudah tiada hujah. Hanya mampu mengatakan akal orang lain tersumbat. Sedangkan dia tidak nampak pun apa yang ada dalam diri orang lain. Anda menduga-duga perkara ghaib yang anda tidak nampak? Betapa berdustanya manusia itu.

islam mana yang ajar anda buat mcm tu. islam seboleh2nya hendak umatnya jaga akal lebih dari orang kafir. sunnah nabi yg dianjurkan supaya diamal mmg untuk keceerdasan otak dan kebijakan. adakah semua ini menjadi amalan anda wahai org yg berfikir?? klau otak anda tersumbat for sure satu pun amalan sunnah anda tak buat. anda cakap saja nak pikir itu ini.
Berdusta mengatakan sesuatu yang anda tidak nampak itu pun sudah tak ikut Islam. Islam mana anda ikut itu? Islam ikut-ikutan? Patutlah pun...

amat malang umat islam kini kerana dituduh oleh sesama umat islamnya sebagai lemah, b***h dan tak berotak sedangkan mereka adalah mangsa golongan yang suka putar belit agama dan lari ketika nak kalah berbahas.
Sudah sendiri tolak otak, sehingga nak kawal diri sendiri pun kena bergantung pada orang lain selain Allah, kan tak berotak manusia itu? Masih susah nak faham?

Manusia yang kalah dalam berhujah dia akan berdusta. Sebab itu dia menduga-duga perkara ghaib pasal otak orang lain. Sedangkan dia tiada logik nak kata otak orang lain tersumbat. Inilah bahananya akibat beragama tak guna logik. Macam orang kafir kata rasul itu ahli sihir yang nyata, sedangkan mereka tidak bawa logik pun sebagai bukti rasul itu ahli sihir.
Apabila Nabi Muhammad mengatakan b***h dan disamakan dengan binatang ternak kepada bangsa Arab dan sekitarnya ketika itu (yang ditujukan kepada manusia yang tak guna akal), adakah nasib bangsa Arab itu jadi malang? Bukankah lepas Islam berkembang, bangsa Arab jadi bangsa yang bijak berfikir sampai lahirnya saintis2 terbilang?


apa nak herankan dgn teknologi. anda mungkin tinggal di kampung pedalaman yg terpencil yg memerlukan buaya sebagai kenderaan untuk cross sungai ke kg anda. sbb itu anda tak pernah tgk teknologi. sbb itu anda macam orag yg tak penah jumpa teknologi moden, dgn kata lain tinggal dalam gua.
Siapa pulak nak suruh anda herankan teknologi. Kita suruh fikir, macam mana bangsa lain boleh bijak mencipta sedangkan umat Islam sekarang tidak tahu mencipta. Itu pun susah nak faham. Terciptanya teknologi atas Kebijaksanaan Allah. Malangnya ada orang Islam tolak untuk jadi bijak, dan suka memilih beragama menurut membuta-tuli.

Yang pergi berdusta dan bersangka-sangkan yang orang lain duduk kat pendalaman itu buat apa? Inilah contoh orang yang sudah tiada hujah, akibat berkata-kata mengikut nafsu.
Makin banyak berkata-kata makin banyak berdusta.
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Juang Thu Sep 25, 2008 6:04 pm

penditaputra wrote:Memang Quran itu turun pada lidah Arab. Ini tak perlu takwil kerana kehendak Dia nak buat dalam bahasa apapun. Masalah yang nak cerita di sini kena memahirkan diri dgn selok belok bahasa Arab kalau hendak mendalami ilmu Al Quran.
Kalau kita belajar bahasa Arab memang logiklah kena tahu selok belok bahasa Arab. Tapi jika kita kaji terjemahan Quran dalam bahasa Melayu, nak mahirkan apa lagi bahasa Arab itu? Kalau terjemahan bahasa Melayu itu tidak betul, apa guna Quran itu diterjemahkan? Bukankah baik dibiarkan dalam bahasa Arab Quran itu tanpa perlu diterjemahkan? Anda ingat orang yang terjemahkan itu buat kerja sia-sia ke? Sudah diterjemahkan, tapi tak boleh guna.

Bila kita kaji terjemahan bahasa Melayu, kita lihatlah nasib orang Melayu sebagai perbandingan ajaran Quran. Barulah kita nampak sama ada orang Melayu ini Islam secara benar atau Islam ikut-ikutan sahaja.

Jika orang Arab dapat Quran, mereka jadi bijak dan melahirkan cendikiawan, orang Eropah dapat Quran pun sampai jadi bijak dan mampu mencipta, malangnya orang Melayu dapat Quran jadi semakin lemah dan berpuak-puak. Macam mana tak lemah, orang Barat kaji Quran secara logik dan fahami kebenarannya, sedangkan orang Melayu baca dalam bahasa yang dia tak faham, lepas itu tolak akal sendiri. Macam mana otak hendak jadi bijak?

Kemudian ada orang kata pula tak perlu ambik peduli pasal bahasa ni kerana maksud tak lari.
Nak lari apanya sebab yang dikaji Quran dalam bahasa Melayu. Sebab Al Quran sudah diterjemahkan. Lainlah Al Quran belum lagi diterjemahkan, dan kita yang tak tahu cakap Arab pandai2 nak kaji tanpa tahu berbahasa Arab, ada kemungkinanlah maksudnya lari.

Jika terjemahan itu tak betul, buat apa ia diterjemahkan. Cubalah berfikir panjang sikit.

Senang-senang begitukah kalau nak gali ilmu buat kapal terbang??? Low class sangatkah bahasa Arab?
Sebab ilmu ini bukan senang dapatlah kita kena jadi manusia suka berfikir. Mana ada orang dapat ilmu dengan tak berfikir? Masalahnya ajak berfikir pasal Quran yang dalam bahasa Melayu pun penakut, macam mana nak jadi orang yang berilmu?

Berani kerana benar. Takut kerana berdusta.

Jika anda anggap bahasa Arab itu low class, itu hak anda. Pada saya semua bahasa sama sahaja fungsinya. Sebagai medium komunikasi. Bukannya bahasa itu menentukan kebenaran, tetapi akallah yang menentukan. Sebab itu orang tak guna akal, kata-katanya tidak benar dan kuat berdusta.
to be continued (sebab urusan memberi idea itu itu hak Allah. Yang pergi persoalkan buat apa?)
Juang
Juang
Dekan

Number of posts : 3494
State : BICARA AL-QURAN - Page 2 NSE
Reputation : 6
Credits : 9682
Registration date : 2008-08-26

Back to top Go down

BICARA AL-QURAN - Page 2 Empty Re: BICARA AL-QURAN

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 2 of 8 Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum