Asal kekafiran

Hehe..tahu pula mereka hanya Allah Yang Mengetahui...tetapi mereka jadikan riwayat seseorang Nabi sebagai ketetapan, macamlah Allah tidak tahu menetapkan apa yang sepatutnya kepada seseorang manusia...

Hua hua hua hua hua.....Uiksss orang yang kenal Allah dengan akal pun tak tau gak ke dimana manusia sekiranya tanpa jasad...aku ingat ke dia tau..... lucu la ilham yang korang dapat.....sorry aku gelak jap....

Secara logiknya, orang yang menyekutukan Allah itu tidak tahu guna akal. Kalau mereka guna akal, tentu tak tergamak mereka nak sekutukan Allah dengan jadikan seseorang Nabi sebagai penentu ketetapan selain Allah. Aku senyum aje...

Adli wrote:Secara logiknya, orang yang menyekutukan Allah itu tidak tahu guna akal.

kenapa yg guna logik akal tak islam2 jugak spt mamat2 salih? itu yg tak logiknya

semut api wrote:

Adli wrote:Secara logiknya, orang yang menyekutukan Allah itu tidak tahu guna akal.

kenapa yg guna logik akal tak islam2 jugak spt mamat2 salih? itu yg tak logiknya

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Baqarah: 62)

Mungkin pada zahir di mata anda, mereka tak Islam. Tetapi di sisi Allah, mereka beriman siapa tahu, sebab iman tu terletak dalam hati. Tambahan pula, mereka dimenangkan atas umat Islam sekarang. Takkanlah Allah nak kalahkan kaum yang beriman kepada Allah kepada golongan tak beriman?

Selepas kita kaji, rupa-rupanya punca kekalahan umat Islam sekarang sebab mereka pun sudah tahap menyekutukan Allah dengan jadikan Nabi Muhammad pembuat ketetapan selain Allah. Zahir akuan mulut mereka kata mereka Islam, tetapi akidah mereka sudah jauh dari Al Quran sebab sampai tahap jadikan Nabi Muhammad sekutu Allah sama macam kaum Nasrani terdahulu jadikan Nabi Isa sekutu Allah.

Di zaman Nabi Muhammad, ramai orang yahudi dahulu anggap mereka itu benar dan bangsa selain mereka tak betul dan hina. Akibat berbangga diri, Allah hina mereka. Sekarang ni ramai orang yang berketurunan Islam anggap mereka sudah Islam dan bangsa selain mereka tak betul dan tak Islam. Akibat berbangga diri, Allah hina umat Islam sekarang dengan kekalahan terhadap bangsa lain.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (Al Maidah: 54)

Asal ajaran Al Quran mengajak manusia berfikir berpegang pada bukti-bukti yang nyata. Kini umat Islam lebih suka pegang kata-kata yang dilabelkan atas nama Nabi daripada berpegang pada bukti-bukti yang nyata yang Allah tetapkan.

Mat-mat saleh itulah yang banyak berpegang pada bukti yang nyata dengan jadi orang yang suka mengkaji alam setelah mereka hancurkan institusi agama mereka yang mengongkong akal fikiran. Orang Islam sekarang kalau nak kembali diangkat pada kedudukan mulia dan tidak dihina lagi oleh bangsa-bangsa lain, kenalah hapuskan ajaran yang diada-adakan atas nama Nabi yang mengongkong akal fikiran. Kalo tak, terus-meneruslah terima kehinaan daripada Allah.

Tidakkah suatu pemandangan yang memalukan, kaum Israel yang sedikit bilangannya senang-senang buli umat Islam Palestin ketika saudara-saudara Arab mereka di sekeliling mereka? Kenapa solat hajat yang mereka buat setiap kali Palestin diserang tidak memberi kesan kepada Israel? Kenapa mereka tak baca kalimah suci jika kalimah itu mereka rasakan berkuasa nak kalahkan Israel? Kenapa mereka tak seru nama Nabi Muhammad beribu kali sehari untuk kalahkan tentera Israel?

Allah suruh manusia beragama berpijak pada bumi yang nyata (berpegang pada bukti yang wujud di alam semesta ini), bukannya dengan berangan-angan dan berfantasi guna kata-kata nama Nabi. Kata-kata yang dusta yang diada-adakan atas nama Nabi itu tipu-daya syaitan semata-mata. Sebab syaitan itu hanya membawa manusia ke lembah yang hina seperti mana hinanya nasib umat Islam sekarang. Di Malaysia, dengan kaum Cina pun orang Melayu kalah dalam bab ekonomi dan pendidikan. Padahal kaum Cina dulunya pendatang. Tidakkah ada orang Melayu yang mahu berfikir panjang?

Suatu pengajaran yang berguna kepada kaum yang berfikir...

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah mengetahui apa yang di
langit dan yang ada di bumi. Tiada perkataan rahsia antara tiga orang,
melainkan Dialah yang keempat. Dan tiada (perkataan antara) lima orang
melainkan Dialah yang keenam. Dan tiada (pula) perkataan antara (jumlah)
yang kurang dari itu atau yang lebih banyak melainkan Dia ada bersama
mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada
mereka pada Hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". Al-Mujadalah, 58:7

Ayat ini dari awal sehinggalah ke akhir ayat, ia dimulakan dengan
memperkatakan pengetahuan Allah atau ilmuNya iaitu: "Tidakkah kamu perhatikan
sesungguhnya Allah Mengetahui apa yang ada di langit dan yang ada di bumi". Ayat
ini sebenarnya memperkatakan ilmu Allah: “Allah Maha Mengetahui” apa yang di
langit dan di bumi. Dia Mengetahui bisikan dua orang yang berbisik-bisik atau yang
lebih dari dua orang dan bukan memperkatakan Allah di mana-mana. Ayat ini diakhiri
dengan kalimah ilmu: "Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". Ini
membuktikan Allah bersama kita ilmuNya bukan zatNya.Imam Ahmad telah
menerangkan tentang maksud ayat ini:
"Dimulakan ayat ini dengan memperkatakan ilmu dan diakhiri juga dengan
memperkatakan ilmu".

[quote]

Allah bersama kita ilmuNya bukan zatNya.Imam Ahmad telah
menerangkan tentang maksud ayat ini:
"Dimulakan ayat ini dengan memperkatakan ilmu dan diakhiri juga dengan
memperkatakan ilmu".
[/quote

]

mahasuci allah ....

[quote="slipar"]

Allah bersama kita ilmuNya bukan zatNya.Imam Ahmad telah
menerangkan tentang maksud ayat ini:
"Dimulakan ayat ini dengan memperkatakan ilmu dan diakhiri juga dengan
memperkatakan ilmu".

mahasuci allah ....

abih tu encik slipar?