Ucapan Terima Kasih & Alhamdulillah

faried wrote:

antesa wrote:

Utlu antara lain berkaitan erat dengan penegakan salat (aqimissalat) sebagaimana dijelaskan dalam 29.45, yang dapat dipahami bahwa salat adalah membaca berbagai ketetapan/kewajiban (alkitab) untuk diikuti/dilaksanakan.

sayangnya dalam salat ritual orang kebanyakan tidak sahaja membaca alquran tetapi dicampur-campur dengan bacaan dari luar kitab. dan mereka membaca bikin bising orang sekampungan.

17:110. Katakanlah, "Serulah Allah, atau serulah Yang Pemurah; apa sahaja yang kamu seru, bagi-Nya nama-nama yang paling baik." Dan janganlah kamu melantangkan dalam solat kamu, dan jangan juga mendiamkannya, tetapi carilah kamu satu jalan di antara yang demikian itu.

Saya memahami salat dalam artian mentansfer/mensosialisasi ketetapan/kewajiban yang diperintahkan oleh Allah (62.9), dan dalam melakukan hal tersebut hendaknya dilakukan secara moderat, tidak terlalu ekstrim agar orang jangan menjauh, dan tidak terlalu terselubung/lembut sehingga orang tidak memahaminya.

antesa wrote:

Terima kasih sekali lagi pak antesa.

saudara faried terkadang saya terlena jika teman, kerabat berkata terimakasih, macam mana saya juga biasa katakan kepada teman, tetapi teman saya itu katakan balik bahawa nabi menyampaikan alquran tidak minta upah dan terima kasih, dan satu ayat ia bawakan

76:9. Innama nutAAimukum liwajhi Allahila nureedu minkum jazaan wala shukoora

Bagaimana pendapat saudara faried akan hal demikian?

Hemat saya, bersyukur adalah memanfaatkan pemberian/karunia secara baik dan benar,

bukan

dengan ucapan, semisal terima kasih dan alhamdulillah.

Salam,

Saya tertarik dengan penjelasan di atas.

Apakah mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah itu sesuatu yang bukannya petunjuk dalam al-quran berdasarkan ayat 76:9.

76:9. “Kami memberi makan kepada kamu hanya kerana mengharapkan Wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan daripada kamu, dan tidak juga kesyukuran,

Admin wrote:.
Salam,

Saya tertarik dengan penjelasan di atas.

Apakah mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah itu sesuatu yang bukannya petunjuk dalam al-quran berdasarkan ayat 76:9.

76:9. “Kami memberi makan kepada kamu hanya kerana mengharapkan Wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan daripada kamu, dan tidak juga kesyukuran,

salam saudara admin,

sementara saya berpendapat bahwa kita berkongsi saling menyampaikan kebenaran ayat-ayat Allah adalah bagian dari amal kebaikan, untuk ini tentu saja kita mengharap upah dari Allah saja sebagaimana rasul tidak pula mengharap upah.

pada bagian akhir 76:9 kata "syukuuran" dalam bahasa Indonesia diterjemahkan "terima kasih". jika demikian tentu kita tidak mengharap balas dan syukuran kepada manusia tetapi upah dari Allah.

mungkin yang perlu diperhatikan kata syukuuran (syukran) /terimakasih kepada sesama adalah bagian dari adat kebiasaan.

Salam antesa,

Ya, ucapan seperti terima kasih itu sudah menjadi budaya bukan sahaja setempat malah di dunia ini apabila orang memberikan pertolongan/ sesuatu kepada kita, kita balas dengan ucapan seperti thank you/ terima kasih.

Benarlah ayat di atas. Kita hanya mengharapkan upah Allah bukan balasan dan terima kasih daripada manusia itu sendiri.

Banyak ayat al-quran yang mengajar kita agar berterima kasih kepada Tuhan. Salah satunya adalah seperti berikut.

8:26. Dan ingatlah ketika kamu sedikit dan hina di bumi, dan takut-takut manusia akan menyambar kamu; tetapi Dia memberi kamu perlindungan dan Dia mengukuhkan kamu dengan pertolongan-Nya, dan merezekikan kamu dengan benda-benda yang baik, supaya kamu berterima kasih.

Pendapat saya, apabila orang beri pertolongan/ sesuatu kepada kita, mungkin ucapan yang terbaik adalah seperti 'Terima kasih Tuhan', 'Thank you Allah', 'Alhamdulillahirabbilalamin' dan ucapan-ucapan yang menunjukkan terima kasih kita kepada Tuhan bukan kepada orang itu.

Bagaimana pendapat sahabat yang lain?

Salam,

Bagi yang memberi sesuatu, sebaiknya jangan mengharapkan perhargaan/pujian daripada manusia supaya kita berbuat secara ikhlas. Bagi yang menerima sesuatu, hargailah Tuhan kerana Dialah yang mengizinkan penerimaan itu diperolehi, disamping kita hargai jasa manusia itu bagi menjaga perhubungan sesama manusia.

antesa wrote:

Admin wrote:.
Apakah mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah itu sesuatu yang bukannya petunjuk dalam al-quran berdasarkan ayat 76:9.

76:9. “Kami memberi makan kepada kamu hanya kerana mengharapkan Wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan daripada kamu, dan tidak juga kesyukuran,

mungkin yang perlu diperhatikan kata syukuuran (syukran)/terimakasih kepada sesama adalah bagian dari adat kebiasaan.

Saya cenderung memahami kata terimakasih kepada sesama sebagai bagian dari adat kebiasaan,

dan

bukan sebagai shukooran.

Beberapa kali saya mendengar dari orang-orang bahwa:

apalah arti dari ucapan terima kasih, sepotong kue saja tidak dapat dibeli dengan terima kasih.

antesa wrote:

Hemat saya, bersyukur adalah memanfaatkan pemberian/karunia secara baik dan benar,

bukan

dengan ucapan, semisal terima kasih dan alhamdulillah.

yap, bukankah tiap kali kita usai menunaikan seruan kepada Allah kita ucapkan alhamdu lillaahi rabb al-'aalamiin. ..................? 10:10

Mengacu kepada Alquran 10.10,

alhamdu lillaahi rabb al-'aalamiin adalah bagian akhir dari doa,

bukan

pernyataan/ungkapan kesyukuran.

Yunus (Jonah)

DaAAwahum feeha subhanaka allahumma watahiyyatuhum feeha salamun waakhiru daAAwahum ani alhamdu lillahi rabbi alAAalameena

# 10:10 (Malay) "Doa mereka di dalamnya ialah: ""Subhanakallahumma"", dan salam penghormatan mereka ialah: ""Salam"". Dan penutup doa mereka ialah: ""Alhamdulillaahi Rabbil 'aalamin."""