Pertentangan Alquran dan Petunjuk Lainnya

silatgayung wrote:

Sangat pasti berdasarkan petunjuk dalam Alquran, hanya orang tidak beriman saja yang menggunakan kata Allah saja dalam berdoa kepada Tuhan.

saya bertanya lagi kepada saudara....

ADAKAH KETERANGAN DALAM AL-QURAN CARA INI CARA ORANG BERIMAN BERDOA DAN CARA ITU CARA ORANG BUKAN BERIMAN BERDOA?......

Bukan LOGIK AKAL SEMATA-MATA,

tetapi

petunjuk Alquran yang dipahami menggunakan LOGIKA AKAL

tapi tiada pun ayat yang saudara bawakan untuk membuktikan kenyataan saudara ini?

Bukan tidak ada,

tetapi

tampaknya anda lebih percaya kepada apa yang dijelaskan ulama/Hadis/Sunnah daripada petunjuk Alquran.

faried wrote:

silatgayung wrote:

Sangat pasti berdasarkan petunjuk dalam Alquran, hanya orang tidak beriman saja yang menggunakan kata Allah saja dalam berdoa kepada Tuhan.

saya bertanya lagi kepada saudara....

ADAKAH KETERANGAN DALAM AL-QURAN CARA INI CARA ORANG BERIMAN BERDOA DAN CARA ITU CARA ORANG BUKAN BERIMAN BERDOA?......

Bukan LOGIK AKAL SEMATA-MATA,

tetapi

petunjuk Alquran yang dipahami menggunakan LOGIKA AKAL

tapi tiada pun ayat yang saudara bawakan untuk membuktikan kenyataan saudara ini?

Bukan tidak ada,

tetapi

tampaknya anda lebih percaya kepada apa yang dijelaskan ulama/Hadis/Sunnah daripada petunjuk Alquran.

petunjuk Al-quran memang suruh kita lebih percaya kepada ulamak daripada percaya kepada orientalis yahudi dan nasrani.......

silatgayung wrote:
petunjuk Al-quran memang suruh kita lebih percaya kepada ulamak daripada percaya kepada orientalis yahudi dan nasrani.......

Juga menyuruh agar lebih percaya kepada Alquran daripada ulamak.

Juga menyuruh agar lebih percaya kepada Alquran daripada ulamak.

tetapi tidak pulak petunjuk Al-quran suruh percaya oreintalis yahudi dan nasrani

35:28: Dan diantara manusia dan binatang melata dan binatang ternak bermacam-macam warnanya, demikian itu sesunguhnya hanyalah takut Allah diantara hamba-hamba-Nya iaitu para 'ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa Maha Pengampun

siapa ulama yang dimaksud oleh Allah tentu pula Allah yang tahu, kalau ulama jaman sekarang siapa pula namanya yang fahaman al-Qur'annya dijamin benar?

Salam,

antesa wrote:35:28: Dan diantara manusia dan binatang melata dan binatang ternak bermacam-macam warnanya, demikian itu sesunguhnya hanyalah takut Allah diantara hamba-hamba-Nya iaitu para 'ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa Maha Pengampun

siapa ulama yang dimaksud oleh Allah tentu pula Allah yang tahu, kalau ulama jaman sekarang siapa pula namanya yang fahaman al-Qur'annya dijamin benar?

Ulama di sisi Allah seperti ayat 35:28 itu pastilah orang-orang yang telah Allah berikan petunjuk dan orang-orang yang mempunyai minda. Kalau seseorang itu tidak dapat petunjuk (sesat) lagi tidak menggunakan minda (bodoh), pastilah tidak layak menjadi ulama di sisi Allah.

Ayat 39:18 memberitahu kita ciri-ciri orang yang diberikan petunjuk dan mempunyai minda,

39:18. Yang mendengar ucapan, dan mengikuti yang paling baik daripadanya, mereka itulah orang-orang yang Allah memberi petunjuk kepada mereka; mereka itu, merekalah orang-orang yang mempunyai minda.

Jadi, ulama yang dimaksudkan oleh Allah sudah tentu memiliki sikap terbuka mendengar ucapan dan dia boleh mengikut yang paling baik tanpa mengira kaum atau puak.

Kalau kita tengok perangai kebanyakan "ulamak agama" hari ini, mereka tidak suka mendengar ucapan yang berbeza dengan kepercayaan tradisi mereka dan hanya ikut apa yang ulamak silam mereka cakap. Jika mereka taksub dengan puak Sunni, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Sunni terdahulu mereka sahaja. Jika mereka taksub pada puak Syiah, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Syiah terdahulu mereka sahaja. Itu sudah tidak memenuhi ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk dan mempunyai minda.

Maka takkanlah orang yang sesat lagi tidak berminda itu layak dikatakan ulama di sisi Allah? Kalau macam itu, nanti pembesar agama kaum bapa Nabi Ibrahim yang menyembah patung itu pun layak digelar ulama.

Pada zaman ini, yang dapat memenuhi ciri-ciri seperti yang disebut dalam ayat 39:18 adalah para saintis. Sebab itulah ilmu sains sentiasa berkembang kerana sikap terbuka para saintis mengikut pendapat yang paling baik tanpa mengira kaum atau puak. Mana ada mazhab-mazhab dalam sains?

Juang wrote:
Kalau kita tengok perangai kebanyakan "ulamak agama" hari ini, mereka tidak suka mendengar ucapan yang berbeza dengan kepercayaan tradisi mereka dan hanya ikut apa yang ulamak silam mereka cakap. Jika mereka taksub dengan puak Sunni, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Sunni terdahulu mereka sahaja. Jika mereka taksub pada puak Syiah, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Syiah terdahulu mereka sahaja. Itu sudah tidak memenuhi ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk dan mempunyai minda.

banyak ulamak agama sekarang memanglah pintar sangat, ilmunya tinggi-tinggi, bahasa arab, nahwo, saraf, balagah, fiqh, hadis, asbabun nuzul, manteq, dan lain lain lagi, saya patut kasih 2 jempol.

sayang sekali mereka tiada bisa melihat pertentangan hadis, hadis bukan dari Allah tiada dipelihara oleh Allah sehingga nampak sangat kebatilan dicampur dengan yang haq.

antesa wrote:

Juang wrote:
Kalau kita tengok perangai kebanyakan "ulamak agama" hari ini, mereka tidak suka mendengar ucapan yang berbeza dengan kepercayaan tradisi mereka dan hanya ikut apa yang ulamak silam mereka cakap. Jika mereka taksub dengan puak Sunni, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Sunni terdahulu mereka sahaja. Jika mereka taksub pada puak Syiah, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Syiah terdahulu mereka sahaja. Itu sudah tidak memenuhi ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk dan mempunyai minda.

banyak ulamak agama sekarang memanglah pintar sangat, ilmunya tinggi-tinggi, bahasa arab, nahwo, saraf, balagah, fiqh, hadis, asbabun nuzul, manteq, dan lain lain lagi, saya patut kasih 2 jempol.

sayang sekali mereka tiada bisa melihat pertentangan hadis, hadis bukan dari Allah tiada dipelihara oleh Allah sehingga nampak sangat kebatilan dicampur dengan yang haq.

biasa la kalau kita baru mendekati sesuatu ilmu , kita akan nampak pertentangan terlebih dahulu sebelum persamaan . ini realiti . syukur alhamdulilllah .

othman wrote:

antesa wrote:

Juang wrote:
Kalau kita tengok perangai kebanyakan "ulamak agama" hari ini, mereka tidak suka mendengar ucapan yang berbeza dengan kepercayaan tradisi mereka dan hanya ikut apa yang ulamak silam mereka cakap. Jika mereka taksub dengan puak Sunni, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Sunni terdahulu mereka sahaja. Jika mereka taksub pada puak Syiah, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Syiah terdahulu mereka sahaja. Itu sudah tidak memenuhi ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk dan mempunyai minda.

banyak ulamak agama sekarang memanglah pintar sangat, ilmunya tinggi-tinggi, bahasa arab, nahwo, saraf, balagah, fiqh, hadis, asbabun nuzul, manteq, dan lain lain lagi, saya patut kasih 2 jempol.

sayang sekali mereka tiada bisa melihat pertentangan hadis, hadis bukan dari Allah tiada dipelihara oleh Allah sehingga nampak sangat kebatilan dicampur dengan yang haq.

biasa la kalau kita baru mendekati sesuatu ilmu , kita akan nampak pertentangan terlebih dahulu sebelum persamaan . ini realiti . syukur alhamdulilllah .

cuba kita tengok satu contoh; tolong kasih tanggapan.

* Bahwa Rasulullah SAW bersabda” Wahai Sekalian manusia sesungguhnya Aku telah meninggalkan pada kamu apa yang jika kamu berpegang teguh pasti kamu sekalian tidak akan sesat selamanya yaitu Kitab Allah dan Sunah RasulNya”. (almuwatha, beberapa hadits lain senada fasal ini)

apa yang dimaksud dengan sunnah-rasul?

antesa wrote:

othman wrote:

antesa wrote:

Juang wrote:
Kalau kita tengok perangai kebanyakan "ulamak agama" hari ini, mereka tidak suka mendengar ucapan yang berbeza dengan kepercayaan tradisi mereka dan hanya ikut apa yang ulamak silam mereka cakap. Jika mereka taksub dengan puak Sunni, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Sunni terdahulu mereka sahaja. Jika mereka taksub pada puak Syiah, maka mereka hanya guna pendapat imam-imam Syiah terdahulu mereka sahaja. Itu sudah tidak memenuhi ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk dan mempunyai minda.

banyak ulamak agama sekarang memanglah pintar sangat, ilmunya tinggi-tinggi, bahasa arab, nahwo, saraf, balagah, fiqh, hadis, asbabun nuzul, manteq, dan lain lain lagi, saya patut kasih 2 jempol.

sayang sekali mereka tiada bisa melihat pertentangan hadis, hadis bukan dari Allah tiada dipelihara oleh Allah sehingga nampak sangat kebatilan dicampur dengan yang haq.

biasa la kalau kita baru mendekati sesuatu ilmu , kita akan nampak pertentangan terlebih dahulu sebelum persamaan . ini realiti . syukur alhamdulilllah .

cuba kita tengok satu contoh; tolong kasih tanggapan.

* Bahwa Rasulullah SAW bersabda” Wahai Sekalian manusia sesungguhnya Aku telah meninggalkan pada kamu apa yang jika kamu berpegang teguh pasti kamu sekalian tidak akan sesat selamanya yaitu Kitab Allah dan Sunah RasulNya”. (almuwatha, beberapa hadits lain senada fasal ini)

apa yang dimaksud dengan sunnah-rasul?

kata2/percakapan/perbuatan nabi yg di rekodkan .

othman wrote:

antesa wrote:
apa yang dimaksud dengan sunnah-rasul?

kata2/percakapan/perbuatan nabi yg di rekodkan .

Di hadis tersebut ada 2 hal penting,

1] rasul mewariskan kitabullah yaitu Alquran, namun sesuai hadis pula bahwa Alquran dikitabkan pada masa sahabat Ustman, artinya rasul mewariskan kitab yang masih terpencar di sana sini, baik dalam tulisan sahabat maupun hafalan para sahabat, rasul begitu teledor /ceroboh terhadap kitab yang harus ia sampaikan dan menjadi pedoman umat bahkan yang hidup jauh setelah masa rasul, membiarkan umat harus mengkopilasi ALquran sendiri, bahkan ayat tentang hukom rajam akhirnya gagal dikompilasi, kacau sekali sejarahnya.

2] rasul mewariskan sunnah /hadis, itupun masih porak poranda ada pada setiap sahabat, tidak menjadi kesatuan utuh, umat harus mencari sendiri-sendiri, apa jadinya jika ahli hadis macam Bukhari dan Muslim 200 tahun setelahnya tiada mengumpulkan? belum lagi ramainya membicarakan keshahihan /kevalidan yang tiada jaminan dari Allah. siapa yang menjamin kalau hadis tiada kemasukan ajaran sesat kalau hanya berdasar kepercayaan individu? sampaipun ulama kata menolak hadis sebagai bagian hukom Islam sama dengan kafir.

antesa wrote:

othman wrote:

antesa wrote:
apa yang dimaksud dengan sunnah-rasul?

kata2/percakapan/perbuatan nabi yg di rekodkan .

Di hadis tersebut ada 2 hal penting,

1] rasul mewariskan kitabullah yaitu Alquran, namun sesuai hadis pula bahwa Alquran dikitabkan pada masa sahabat Ustman, artinya rasul mewariskan kitab yang masih terpencar di sana sini, baik dalam tulisan sahabat maupun hafalan para sahabat, rasul begitu teledor /ceroboh terhadap kitab yang harus ia sampaikan dan menjadi pedoman umat bahkan yang hidup jauh setelah masa rasul, membiarkan umat harus mengkopilasi ALquran sendiri, bahkan ayat tentang hukom rajam akhirnya gagal dikompilasi, kacau sekali sejarahnya.

2] rasul mewariskan sunnah /hadis, itupun masih porak poranda ada pada setiap sahabat, tidak menjadi kesatuan utuh, umat harus mencari sendiri-sendiri, apa jadinya jika ahli hadis macam Bukhari dan Muslim 200 tahun setelahnya tiada mengumpulkan? belum lagi ramainya membicarakan keshahihan /kevalidan yang tiada jaminan dari Allah. siapa yang menjamin kalau hadis tiada kemasukan ajaran sesat kalau hanya berdasar kepercayaan individu? sampaipun ulama kata menolak hadis sebagai bagian hukom Islam sama dengan kafir.

Isunya menolak hadis itu ialah kafir . di mana keyakinan kamu kepada tuhan jika isu ini yg kamu risaukan . adakah kamu hanya ingin mencari kesempatan .

antesa wrote:
Di hadis tersebut ada 2 hal penting,

1] rasul mewariskan kitabullah yaitu Alquran, namun sesuai hadis pula bahwa Alquran dikitabkan pada masa sahabat Ustman, artinya rasul mewariskan kitab yang masih terpencar di sana sini, baik dalam tulisan sahabat maupun hafalan para sahabat, rasul begitu teledor /ceroboh terhadap kitab yang harus ia sampaikan dan menjadi pedoman umat bahkan yang hidup jauh setelah masa rasul, membiarkan umat harus mengkopilasi ALquran sendiri, bahkan ayat tentang hukom rajam akhirnya gagal dikompilasi, kacau sekali sejarahnya.

Meskipun belum terkumpul dalam bentuk buku, Alquran telah terkumpul dalam bentuk hafalan dalam banyak ingatan.

antesa wrote:2] rasul mewariskan sunnah /hadis, itupun masih porak poranda ada pada setiap sahabat, tidak menjadi kesatuan utuh, umat harus mencari sendiri-sendiri, apa jadinya jika ahli hadis macam Bukhari dan Muslim 200 tahun setelahnya tiada mengumpulkan? belum lagi ramainya membicarakan keshahihan /kevalidan yang tiada jaminan dari Allah. siapa yang menjamin kalau hadis tiada kemasukan ajaran sesat kalau hanya berdasar kepercayaan individu? sampaipun ulama kata menolak hadis sebagai bagian hukom Islam sama dengan kafir.

Jika masih porak poranda dan masih harus dicari, artinya sunnah/hadis tidak diwariskan.

othman wrote:..
Isunya menolak hadis itu ialah kafir . di mana keyakinan kamu kepada tuhan jika isu ini yg kamu risaukan . adakah kamu hanya ingin mencari kesempatan .

Mungkin ditempat saudara belum dijumpai, ditempat saya di Indonesia Ulamak /MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah fatwakan kafir kepada pengikut Alquran tanpa hadis sebagai hukom Islam, belum sampaikah fatwa ulamak dari Arab fasal ini?

Ulamak telah bersepakat alhikmah adalah assunnah (hadis) maka itu bila tiada memakaai hadis sama dengan kafir kepada rasul, tidak taat rasul, tiada taat sebagian ayat Alquran. ulamak telah pesongkan arti alhikmah kepada assunnah (hadis) silahkan anda teliti ulang kata alhikmah apa artinya sesuai orang Arab /kamus Arab.

Bisa kita ambil pelajaran, bagaimana nasib sekumpulan diluar ahlussunnah yang dikata sesat, kebebasannya terancam.

faried wrote:
Meskipun belum terkumpul dalam bentuk buku, Alquran telah terkumpul dalam bentuk hafalan dalam banyak ingatan.

..

Jika masih porak poranda dan masih harus dicari, artinya sunnah/hadis tidak diwariskan.

salam atas anda saudara faried,
Memang nampak bukan hal penting fasal ini, yang penting adalah Alquran dijaga oleh Allah.

tetapi saya belum berani ikut meyakini kondisi sejarah yang berkata demikian tentang Alquran, dengan begitu saya takut itu menganggap Rasul seorang yang ceroboh, lalai dengan Alquran sebagai kitab petunjuk 'huda' dengan membiarkan berserakan/ bertebaran, sampai pula ayat ada dimakan kambing, ayat rajam tidak masuk kompilasi. semua itu merendahkan martabat rasul dengan tugas dan fungsinya yang tiada mau tahu kondisi Alquran belum terkumpul.

antesa wrote:

othman wrote:..
Isunya menolak hadis itu ialah kafir . di mana keyakinan kamu kepada tuhan jika isu ini yg kamu risaukan . adakah kamu hanya ingin mencari kesempatan .

Mungkin ditempat saudara belum dijumpai, ditempat saya di Indonesia Ulamak /MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah fatwakan kafir kepada pengikut Alquran tanpa hadis sebagai hukom Islam, belum sampaikah fatwa ulamak dari Arab fasal ini?

Ulamak telah bersepakat alhikmah adalah assunnah (hadis) maka itu bila tiada memakaai hadis sama dengan kafir kepada rasul, tidak taat rasul, tiada taat sebagian ayat Alquran. ulamak telah pesongkan arti alhikmah kepada assunnah (hadis) silahkan anda teliti ulang kata alhikmah apa artinya sesuai orang Arab /kamus Arab.

Bisa kita ambil pelajaran, bagaimana nasib sekumpulan diluar ahlussunnah yang dikata sesat, kebebasannya terancam.

yg mengusarkan keyakinan kita pada allah tentulah syaitan . jadi cari lah jalan kebaikan .

antesa wrote:
Ulamak telah bersepakat alhikmah adalah assunnah (hadis) maka itu bila tiada memakaai hadis sama dengan kafir kepada rasul, tidak taat rasul, tiada taat sebagian ayat Alquran. ulamak telah pesongkan arti alhikmah kepada assunnah (hadis) silahkan anda teliti ulang kata alhikmah apa artinya sesuai orang Arab /kamus Arab.

Benar bahwa ulama bersepakat:

Alhikmah = assunnah/hadis = perbuatan, perkataan dan pengakuan Rasul,

tetapi

tidak ada ayat Alquran yang dapat dipahami bahwa assunnah/hadis = perbuatan, perkataan dan pengakuan Rasul,

dan saya mengimani serta mematuhi petunjuk Allah dalam Alquran,

dan

sama sekali tidak ambil peduli dengan kesepakatan ulama.

antesa wrote:
Mungkin ditempat saudara belum dijumpai, ditempat saya di Indonesia Ulamak/MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah fatwakan kafir kepada pengikut Alquran tanpa hadis sebagai hukom Islam, belum sampaikah fatwa ulamak dari Arab fasal ini?

Ulamak/MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang telah fatwakan kafir kepada pengikut Alquran tanpa hadis sebagai hukom Islam

jelas bertentangan dengan petunjuk dan penjelasan Allah dalam Alquran,

sehingga

supaya selamat dari murka dan laknat Tuhan,

maka

fatwa tersebut harus diabaikan.

othman wrote:
yg mengusarkan keyakinan kita pada allah tentulah syaitan . jadi cari lah jalan kebaikan .

keyakinan tentu akan dibela bila terancam, karena keyakinan tersebut kelak kita bertanggung jawap bukan? Betul kita nak cari kebaikan, karena Allah telah perintahkan kita, beriman beramal shaleh, berbuat kebajikan. jika saya ada keliru hendaknya anda ingatkan