e-mindakita
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Log in

I forgot my password

Who is online?
In total there are 6 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 6 Guests

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 497 on Thu May 06, 2021 1:37 pm
Statistics
We have 950 registered users
The newest registered user is niketan verma

Our users have posted a total of 57793 messages in 1692 subjects
Poll

Negeri Asal Anda

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap6%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap23%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 23% [ 18 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap21%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 21% [ 16 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap8%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 8% [ 6 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap8%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 8% [ 6 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap6%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap6%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap0%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 0% [ 0 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap6%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 6% [ 5 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap4%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 4% [ 3 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap0%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 0% [ 0 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap1%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 1% [ 1 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap3%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 3% [ 2 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap1%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 1% [ 1 ]
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcap5%Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 5% [ 4 ]

Total Votes : 77

Top posters
Admin (4111)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
mekganu (3628)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
Juang (3494)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
penditaputra (3027)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
tokkmudim (2844)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
Kalam (2631)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
myra_roses (2534)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
zafran0512 (2315)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
FeLiSeWoMaN (2310)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 
tajuNM (2159)
Sang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_lcapSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_voting_barSang Kancil yang cerdik - Page 3 I_vote_rcap 

Keywords

2012  baqarah  2013  2024  2010  2011  


Sang Kancil yang cerdik

+3
Juang
tolokminda
Zulia
7 posters

Page 3 of 3 Previous  1, 2, 3

Go down

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Empty Re: Sang Kancil yang cerdik

Post by faried Fri Jul 23, 2010 7:29 pm

PenjunjungEhsan wrote:
faried wrote:
Zulia wrote:adakah mustahil, perkataan Nabi itu ditulis? Ia tidak mustahil, tak kiralah samada atas kertas ke atau bukan.

Perkataan Nabi atau wahyu Allah?

Kalau wahyu Allah sejak awal sudah ditulis, dan karena itu berulang ayat Alquran memerintahkan: bacalah (iqra) yang diulang dua kali dalam 96:1, 3.

Ayat tersebut sangat jelas menyatakan bahwa wahyu Allah sudah ditulis, dan Nabi yang menerima wahyu tahu membaca.

96:
[1]
Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekalian makhluk),


[2]
Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku;


[3]
Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, -


* Memandai pulak awak mengatakan wahyu dah ditulis.

Jika belum tertulis, mengapa perintahnya: Bacalah!

Perintah dari Allah tidak mungkin salah.

PenjunjungEhsan wrote:Oya sumber mana awak dapat tentang turunnya wahyu? Hadith nabi daripada sahih bukhari ada menceritakannya. Awak kata tak nak rujuk hadith.

Alquran berkisah banyak tentang wahyu. Itulah yang saya jadikan rujukan. Saya sama sekali tidak menjadikan 'hadith' sebagai sumber.

PenjunjungEhsan wrote:Baca semestinya ke mengadap kitab?


Hanya tulisan yang dibaca. Jika Perintahnya membaca, maka tidak diragukan bahwa wahyu tersebut telah tertulis.

PenjunjungEhsan wrote:kalau seseorang membaca ayat, awak tak boleh dah mengulangnya tanpa merujuk tulisan ke?

Membaca mutlak melihat tulisan.

Jika orang mengatakan sesuatu tanpa melihat tulisan, maka pasti bukan membaca, tetapi menghafal, melafalkan, melantunkan, melagukan dan semacamnya.

Perintah dalam Alquran sangat jelas: bacalah (iqra)!

PenjunjungEhsan wrote:Dah semakin parah awak ni faried. Makin bengkok dan jongkok.

Apa yang saya kemukakan adalah Alquran. Tunjukkan dimana letak salah saya dalam merujuk Alquran, jangan sekedar memaki dan mencaci saja.

PenjunjungEhsan wrote:Sedangkan nabi saw disebut sebagi 'ummi' yakni tidak tahu menulis dan membaca, kenapa awak seperti orientalis yang cuba membuktikan nabi saw pandai menulis dan membaca semasa peringkat awal turunnay wahyu?

Pastekan ayatnya bahwa ummi = buta huruf, nanti kita lihat apakah benar ummi = buta huruf.

Sangat tidak mungkin orang yang buta huruf diperintah membaca. Allah Maha Tahu dan Maha Berilmu, tidak mungkin melakukan hal yang demikian.

PenjunjungEhsan wrote:Awak tak boleh rujuk hadith untuk mendokong pendapat awak sebab awak hanya berpegang kepada petunjuk yang awak dapat sendiri. Begitukan?

Tidak, insya Allah, saya tidak akan menggunakan 'hadith' untuk mempertahankan pendapat dan pemahaman saya. Untuk itu saya akan mendasarinya dengan Alquran.
faried
faried
Pensyarah

Number of posts : 917
Reputation : 0
Credits : 6087
Registration date : 2010-04-21

Back to top Go down

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Empty Re: Sang Kancil yang cerdik

Post by PenjunjungEhsan Sat Jul 24, 2010 11:59 am

Faried wrote:Jika belum tertulis, mengapa perintahnya: Bacalah! Perintah dari Allah tidak mungkin salah.


Bacalah dalam ertikata disini adalah mengulang apa yang telah diperkatakan. Jika kata nak rujuk kita membaca tulisan maka apa yang jelas, bacalah kitab! Tidakkah itu jelas dan menjelaskan bahawa bahasa adalah medium untuk menyampaikan ajaran Islam dan ketika nabi Muhammad saw menerima wahyu adakah boleh awak bayangkan nabi saw terus menerima kitab seperti mushaf AlQuran yang kita pegang sekarang? Perintah menulis atau ayat yang memerintahkan menulis dikalangan umat Islam turun kemudian dan ia bukannya wahyu yang pertama. Sebagai contoh:

2. AlBaqarah: 282.


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


Alquran berkisah banyak tentang wahyu. Itulah yang saya jadikan rujukan. Saya sama sekali tidak menjadikan 'hadith' sebagai sumber.

An-Nisaa’: 163.
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.


Memang kisah tentang wahyu banyak diceritakan didalam AlQuran. Namun saya ingin bertanya, adakah kisah para nabi terdahulu mengalami proses yang sama dan menerima wahyu yang sama daripada Allah. Sedangkan AlQuran sekarang hanya diturunkan kepada nabi Muhammad saw dan bukan kepada nabi-nabi dahulu. Jika awak kata dengan hanya merujuk kepada kisah turunnya wahyu awak boleh membayangkan bagaimana syariat Islam itu turun satu-persatu kepada nabi saw, adakah awak tahu ayat mana yang nabi saw terima setelah menerima wahyu yang pertama?


Hanya tulisan yang dibaca. Jika Perintahnya membaca,makatidak diragukan bahwa wahyu tersebut telah tertulis.


Saya rasa kefahaman awak tentang baca hanya melalui tulisan adalah longgar dan seolah awak menyempitkan ruang pemikiran bahawa membaca hanya terjadi jika ada tulisan. Kalau seseorang buta huruf adakah dia tidak boleh membaca. Boleh sebenarnya. Cuma ia tidak boleh menulis apa yang dibaca. Kenapa saya katakan demikian kerana, bila mendengar sesuatu perkataan kita boleh menuturkan semula perkataan tersebut dan itu pun disebut sebagai baca. Takkanlah bila saya katakan ‘Marang kerapu kaponten semarang skeper’ – ali baba bujang lapuk – awak tak boleh nak ikut. Bila telah dibuktikan baca boleh dilakukan dengan mengulang kata-kata pihak lawan, maka adalah jelas wahyu ketika turun bukan dalam bentuk tulisan tetapi dalam bentuk bunyi suara yang boleh diulang oleh nabi saw.


Membaca mutlak melihat tulisan. Jika orang mengatakan sesuatu tanpa melihat tulisan, maka pasti bukan membaca, tetapi menghafal, melafalkan, melantunkan, melagukan dan semacamnya. Perintah dalam Alquran sangat jelas: bacalah (iqra)!


Jika awak kata mutlak, saya rasa itu mencerminkan pendirian awak hanya berpaksikan kepada penulisan orang yang tidak pernah membaca alam semesta dengan hanya memandang sesuatu bentuk kita boleh menyatakan apakah ia dan tidak ada tulisan pun. Adakah bila awak nampak bayangan haiwan disebalik belukar awak tidak mampu membaca bentuknya? Otak akan membaca itu adalah haiwan dan bila mendengar bunyinya maka otak akan membaca bunyi tersebut datangnya dari haiwan dan bukan dari tumbuh-tumbuhan. Adakah bila bunyi pesawat supersonic lalu diatas awak maka perlu ditulis bunyi supersonic diatas kepala sedangkan otak boleh membaca bunyi tersebut sebagai bunyi pesawat supersonic.

Apa yang saya kemukakan adalah Alquran. Tunjukkan dimana letak salah saya dalam merujuk Alquran, jangan sekedar memaki dan mencaci saja.

Apa yang awak tulis tidak setulen seperti yang awak katakan. Awak ada membaca hadith tetapi secara rambang awak terus menghukumkan bahawa hadith ini dusta sedangkan awak tidak merujuk kepada pandangan-pandangan ulamak yang lebih arif kenapa hadith tersebut berbunyi seperti itu. Awak mengatakan hanya merujuk AlQuran, tetapi dalam hal membangkang kenyataan yang menyokong hadith authentic dalam bersyariat, awak secara umum menghukumkan semuanya dusta. Tetapi pada masa yang sama awak tahu pula mentafsir AlQuran dengan menggunakan pengalaman awak membaca hadith tersebut. Cuba awak lakukan tanpa mengkritik hadith dan hadirkan tafsiran yang langsung tidak membidas hadith, tentu tafsiran awak akan lebih diterima kerana awak mentafsir dengan kadar fikiran awak sahaja dan awak tidak dituduh sebagai menghina hadith nabi saw. Disini kesalahan awak yang amat jelas.

Pastekan ayatnya bahwa ummi = buta huruf, nanti kita lihat apakah benar ummi = buta huruf. Sangat tidak mungkin orang yang buta huruf diperintah membaca. Allah Maha Tahu dan Maha Berilmu, tidak mungkin melakukan hal yang demikian.

3. Ali 'Imran: 20.

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.


[190]. Ummi ertinya ialah orang yang tidak tahu menulis dan membaca. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu menulis dan membaca.



Tidak, insya Allah, saya tidak akan menggunakan 'hadith' untuk mempertahankan pendapat dan pemahaman saya. Untuk itu saya akan mendasarinya dengan Alquran.


Bila awak berkata tidak mahu menggunakan hadith maka sebenarnya awak menolak petunjuk daripada nabi Muhammad saw yang merupakan konsep sebenar kita beribadah didalam Islam. Ini kerana, hanya nabi saw yang mampu mengajarkan manusia maksud sebenar ‘ibadah’ kepada manusia. Segala nasihat-nasihat nabi saw disampaikan kepada para sahabatnya dan melalui para sahabatlah ilmu Islam disampaikan dengan lebih luas kerana apa yang dikhuatirkan ialah berlakunya bida’ah yang diada-adakan didalam Islam seperti yang dijelaskan dalam hadith nabi saw:


Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)
PenjunjungEhsan
PenjunjungEhsan
Pensyarah

Number of posts : 678
Age : 42
State : Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Others10
Reputation : 0
Credits : 5828
Registration date : 2010-05-12

Back to top Go down

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Empty Re: Sang Kancil yang cerdik

Post by faried Sat Jul 24, 2010 8:09 pm

PenjunjungEhsan wrote:
Faried wrote:Jika belum tertulis, mengapa perintahnya: Bacalah! Perintah dari Allah tidak mungkin salah.

Bacalah dalam ertikata disini adalah mengulang apa yang telah diperkatakan. Jika kata nak rujuk kita membaca tulisan maka apa yang jelas, bacalah kitab!

Mengulang perkataan bukan membaca.

Membaca mutlak berhubungan dengan tulisan. Hal tersebut jelas dapat dibaca dalam lanjutan perintah membaca tersebut:

96:4 (Malay) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Allathee AAallama bialqalami

Dalam ayat di atas kata kalam, jadi sangat jelas ada tulisan yang dibaca, bukan mengulangi perkataan.

PenjunjungEhsan wrote:
Alquran berkisah banyak tentang wahyu. Itulah yang saya jadikan rujukan. Saya sama sekali tidak menjadikan 'hadith' sebagai sumber.

An-Nisaa’: 163.
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Memang kisah tentang wahyu banyak diceritakan didalam AlQuran. Namun saya ingin bertanya, adakah kisah para nabi terdahulu mengalami proses yang sama dan menerima wahyu yang sama daripada Allah.

Sedangkan AlQuran sekarang hanya diturunkan kepada nabi Muhammad saw dan bukan kepada nabi-nabi dahulu.

Saya masih sedang memikirkan petunjuk Alquran dengan penjelasan sejarah dan kebanyakan orang.

Menurut Alquran, Alquran adalah perkataan Musa, yang tentunya sangat berbeda dengan catatan sejarah dan yang umum diketahui.

PenjunjungEhsan wrote:Jika awak kata dengan hanya merujuk kepada kisah turunnya wahyu awak boleh membayangkan bagaimana syariat Islam itu turun satu-persatu kepada nabi saw, adakah awak tahu ayat mana yang nabi saw terima setelah menerima wahyu yang pertama?

Bagi saya, syariat sudah lengkap dalam Alquran.

Tentang urutan turunnya ayat, sama sekali tidak menjadi concern saya, karena tidak mempengaruhi arti dan pemahaman petunjuk dalam Alquran. Tidak ada dijelaskan dalam Alquran pentingnya urutan turunnya ayat.

PenjunjungEhsan wrote:
Hanya tulisan yang dibaca. Jika Perintahnya membaca,makatidak diragukan bahwa wahyu tersebut telah tertulis.

Saya rasa kefahaman awak tentang baca hanya melalui tulisan adalah longgar dan seolah awak menyempitkan ruang pemikiran bahawa membaca hanya terjadi jika ada tulisan.

Kalau seseorang buta huruf adakah dia tidak boleh membaca. Boleh sebenarnya. Cuma ia tidak boleh menulis apa yang dibaca. Kenapa saya katakan demikian kerana, bila mendengar sesuatu perkataan kita boleh menuturkan semula perkataan tersebut dan itu pun disebut sebagai baca.

Orang yang buta huruf pasti tidak dapat membaca, tetapi mendengar.

Orang yang buta huruf mengetahui sesuatu bukan melalui matanya, tetapi melalui telinganya.

Apakah dapat membaca dengan telinga?

PenjunjungEhsan wrote:
Membaca mutlak melihat tulisan. Jika orang mengatakan sesuatu tanpa melihat tulisan, maka pasti bukan membaca, tetapi menghafal, melafalkan, melantunkan, melagukan dan semacamnya. Perintah dalam Alquran sangat jelas: bacalah (iqra)!

Jika awak kata mutlak, saya rasa itu mencerminkan pendirian awak hanya berpaksikan kepada penulisan orang yang tidak pernah membaca alam semesta dengan hanya memandang sesuatu bentuk kita boleh menyatakan apakah ia dan tidak ada tulisan pun.

Membaca alam semesta bukan membaca dalam arti kata sebenarnya, karena di alam tidak ada tulisan. Membaca alam semesta adalah arti kiasan. Sama dengan membaca pikiran dan membaca isi hati. Tidak ada tulisan dalam pikiran dan hati.

Membaca (iqra) yang dimaksud dalam 96.1 dan 3 adalah membaca dalam arti sebenarnya, karena dalam 96.4 ada disebutkan kata kalam, sehingga sangat mudah diketahui bahwa di situ ada tulisan.

PenjunjungEhsan wrote:
Apa yang saya kemukakan adalah Alquran. Tunjukkan dimana letak salah saya dalam merujuk Alquran, jangan sekedar memaki dan mencaci saja.

Apa yang awak tulis tidak setulen seperti yang awak katakan. Awak ada membaca hadith tetapi secara rambang awak terus menghukumkan bahawa hadith ini dusta sedangkan awak tidak merujuk kepada pandangan-pandangan ulamak yang lebih arif kenapa hadith tersebut berbunyi seperti itu. Awak mengatakan hanya merujuk AlQuran, tetapi dalam hal membangkang kenyataan yang menyokong hadith authentic dalam bersyariat, awak secara umum menghukumkan semuanya dusta. Tetapi pada masa yang sama awak tahu pula mentafsir AlQuran dengan menggunakan pengalaman awak membaca hadith tersebut. Cuba awak lakukan tanpa mengkritik hadith dan hadirkan tafsiran yang langsung tidak membidas hadith, tentu tafsiran awak akan lebih diterima kerana awak mentafsir dengan kadar fikiran awak sahaja dan awak tidak dituduh sebagai menghina hadith nabi saw. Disini kesalahan awak yang amat jelas.

Menurut Alquran, selain Alquran maka hanyalah Lahwal Hadith, artinya Hadis Mainan atau Hadis Pelalaian.

Tidak ada Hadis Nabi, Alquran sama sekali tidak menyinggung hal tersebut. Hadis Nabi hanyalah rekaan dan karangan para imam dan ulama.

PenjunjungEhsan wrote:
Pastekan ayatnya bahwa ummi = buta huruf, nanti kita lihat apakah benar ummi = buta huruf. Sangat tidak mungkin orang yang buta huruf diperintah membaca. Allah Maha Tahu dan Maha Berilmu, tidak mungkin melakukan hal yang demikian.

3. Ali 'Imran: 20.
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

[190]. Ummi ertinya ialah orang yang tidak tahu menulis dan membaca. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu menulis dan membaca.

Pasangan dari orang-orang yang telah diberi Al Kitab adalah orang-orang yang tidak diberi Alkitab,

bukan

orang-orang yang buta huruf.

Jika

Orang-orang yang ummi = orang-orang yang buta huruf,

maka

orang-orang yang buta huruf pasangannya adalah

orang-orang yang dapat membaca.

Jadi

Orang-orang yang ummi = orang-orang yang tidak diberi Alkitab.

PenjunjungEhsan wrote:
Tidak, insya Allah, saya tidak akan menggunakan 'hadith' untuk mempertahankan pendapat dan pemahaman saya. Untuk itu saya akan mendasarinya dengan Alquran.

Bila awak berkata tidak mahu menggunakan hadith maka sebenarnya awak menolak petunjuk daripada nabi Muhammad saw yang merupakan konsep sebenar kita beribadah didalam Islam. Ini kerana, hanya nabi saw yang mampu mengajarkan manusia maksud sebenar ‘ibadah’ kepada manusia. Segala nasihat-nasihat nabi saw disampaikan kepada para sahabatnya dan melalui para sahabatlah ilmu Islam disampaikan dengan lebih luas kerana apa yang dikhuatirkan ialah berlakunya bida’ah yang diada-adakan didalam Islam seperti yang dijelaskan dalam hadith nabi saw:

Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)

Ibadah = penghambaan = amal saleh. Sangat mudah dan semuanya telah jelas dalam Alquran. Jangan dibuat rumit.

Hadits hasan shahih sama sekali tidak ada artinya dibanding Alquran yang merupakan Ahsanul Hadits, yaitu hadis terbaik.
faried
faried
Pensyarah

Number of posts : 917
Reputation : 0
Credits : 6087
Registration date : 2010-04-21

Back to top Go down

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Empty Re: Sang Kancil yang cerdik

Post by faried Sat Jul 24, 2010 8:23 pm

othman wrote:Apa dasar munculnya kaidah ini?
Kaidah ini merupakan kaidah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana sabda beliau pada saat tasyahud:
السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ
الصَّالِحِينَ . فَإِنَّكُمْ إِذَا قُلْتُمُوهَا أَصَابَتْ كُلَّ عَبْدٍ
لِلَّهِ صَالِحٍ فِى السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang sholih. (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata) Jika kalian mengucapkan doa ini maka doamu ini akan mencakup seluruh hamba Allah yang sholih yang ada di langit dan di bumi.”
Pada kata الصَّالِحِينَ terdapat alif dan lam yang berarti mencakup seluruh hamba Allah yang sholih yang ada di langit dan di bumi.
Contoh penerapan kaidah ini sangat banyak di dalam al-Qur’an.
dhaman kita kita kenal kertas bukan kulit kambing untuk menulis . khusus bukan pada material/bahan . macam baju dulu kulit sekarang kapas .

Contoh yang baik.

Huruf alif dan lam menunjukkan adanya kekhususan, yaitu khusus kepada yang sholih .

Kaidah tersebut adalah kaidah bahasa Arab, yang diterima secara umum.
faried
faried
Pensyarah

Number of posts : 917
Reputation : 0
Credits : 6087
Registration date : 2010-04-21

Back to top Go down

Sang Kancil yang cerdik - Page 3 Empty Re: Sang Kancil yang cerdik

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 3 of 3 Previous  1, 2, 3

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum