Beriman kepada Allah tetapi mengingkari Rasul-rasul Nya.

othman wrote:
bagi saya salat ke , mendirikan salat, mensalatkan = berdiri , rukuk dan sujud

Orang-orang yang berdiri dan sujud dalam 4.102 adalah mereka, dan mereka tidak salat, karena mereka adalah orang-orang kafir (refer 4.101).

Sebagian orang-orang kafir tersebut sujud setelah disalatkan, lalu berdiri lagi sebagai orang-orang kafir yang belum disalatkan.

Dalam 4.102, orang (ta = engkau) yang salat tidak berdiri dan sujud.

Lantas dari mana en Othman menyimpulkan bahwa:

mensalatkan = berdiri , rukuk dan sujud?

faried wrote:

tolokminda wrote:
Saya pula berpendapat pembelajaran terhadap petunjuk Allah itu adalah hajj iaitu, yang saya tafsirkan sebagai penyelidikan. Sesuatu hujah hanya boleh kita bentangkan atau tegakkan selepas kita membuat penyelidikan. Kita tidak akan dapat membentangkan hujah mengenai kepercayaan kita jika kita tidak membuat sebarang penyelidikan kita sendiri.

Pada prinsipnya, salat, siyam dan hajj adalah pembelajaran terhadap Alquran.

Salat adalah pemahaman melalui mengatakan (4.43), membaca (29.45) dan menyimak peringatan (62.9)

Siyam adalah penyelidikan dengan meminta jawaban (2.184), mencari apa yang ditetapkan (2.185) dan makan dan minum (mencerna) Alquran (2.185)

Hajj adalah mempertahankan hasil penyelidikan dengan argumen yang kuat.

Jika hasil penyelidikan tidak dapat dipertahankan dalam hajj, maka diselidiki lagi melalui siyam.

Salam.

Salam,

Dengan kata lain, jika menurut perspektif saudara Faried, solat adalah fasa kita mengumpulkan maklumat (input), siyyam adalah fasa kita memproses maklumat itu agar difahami, dan hajj adalah kita faham kita membentangkan apa yang kita fahami dan mempertahankannya (output).

ooo master of the cow, repent , repent mr cow !!!

Salam,

Setelah gagal menunjukkan perintah Allah manakah menyuruh manusia taksub kepada kitab-kitab riwayat sebagai penjelas Al Quran, mereka dimasukkan dalam golongan yang gagal mengawal emosi.

Juang wrote:
Dengan kata lain, jika menurut perspektif saudara Faried, solat adalah fasa kita mengumpulkan maklumat (input), siyyam adalah fasa kita memproses maklumat itu agar difahami, dan hajj adalah kita faham kita membentangkan apa yang kita fahami dan mempertahankannya (output).

Ya persis yang dilakukan dalam dunia ilmiah. Secara alami salat, siyam dan hajj dilaksanakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan karenanya berkembang sangat pesat.

Din Allah tidak berkembang karena salat, siyam dan hajj dipahami sebagai ritual. Apalagi ada Riwayat dan Ahli Kitab (3.69-78) yang secara sengaja menghalangi pengembangan din dan petunjuk Allah (Alquran).

Salam.

faried wrote:

Juang wrote:
Dengan kata lain, jika menurut perspektif saudara Faried, solat adalah fasa kita mengumpulkan maklumat (input), siyyam adalah fasa kita memproses maklumat itu agar difahami, dan hajj adalah kita faham kita membentangkan apa yang kita fahami dan mempertahankannya (output).

Ya persis yang dilakukan dalam dunia ilmiah. Secara alami salat, siyam dan hajj dilaksanakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan karenanya berkembang sangat pesat.

Din Allah tidak berkembang karena salat, siyam dan hajj dipahami sebagai ritual. Apalagi ada Riwayat dan Ahli Kitab (3.69-78) yang secara sengaja menghalangi pengembangan din dan petunjuk Allah (Alquran).

Salam.

salam

kebanyakan saintis islam sperti ibnu sina ... dll juga ada menulis buku2 yg berkaitan dgn ibadah sepeti solat, siyam dan haji dan tidak bertentangan dgn riwayat hadis bahkan mereka mengamalkanya .

faried wrote:Ya persis yang dilakukan dalam dunia ilmiah. Secara alami salat, siyam dan hajj dilaksanakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan karenanya berkembang sangat pesat.

Din Allah tidak berkembang karena salat, siyam dan hajj dipahami sebagai ritual. Apalagi ada Riwayat dan Ahli Kitab (3.69-78) yang secara sengaja menghalangi pengembangan din dan petunjuk Allah (Alquran).

Salam.

Salam Faried,

Benar. Sesuatu input, tidak akan berkembang menjadi output yang baru jika tiada proses. Duit yang disimpan di dalam tabung tak akan bertambah jika tidak diproses. Sebaliknya jika duit dalam tabung itu dilaburkan ke dalam sesuatu perniagaan, pasti akan berlaku proses penambahan atau perkembangan duit itu (selagi perniagaan itu tidak rugi).

Solat adalah proses kita kumpulkan maklumat petunjuk-petunjuk Allah di sekeliling kita. Siyyam adalah proses kita fahami petunjuk-petunjuk Allah. Dan tanda-tanda orang itu faham, pastilah ia mampu membentangkannya dan berhujah (hajj) tentangnya.

Para Nabi adalah orang-orang faham petunjuk Allah yang sampai kepada mereka. Sebab itu mereka mudah berhujah dengan tenang dan sabar (emosi terkawal).

Orang-orang kafir pula adalah jenis manusia yang tak faham petunjuk Allah walaupun petunjuk itu telah dijadikan Kitab. Disebabkan mereka tak faham, mereka sukar nak berhujah dengan tenang dan sabar. Apabila mereka diasak dengan logik, mulalah mereka panas hati dan berkata "inilah sihir yang nyata".

Jadi tanda-tanda sebenar orang yang tak solat dan tak siyyam adalah orang yang tidak dapat berhujah dengan tenang dan sabar untuk membentangkan kebenaran masing-masing.

Kaum-kaum terdahulu yang sujud ke arah matahari, bulan dan binaan-binaan manusia pun perasan mereka telah "bersolat" dengan amalan sebegitu. Namun bila Allah uji mereka membuktikan kebenaran bahawa Allah telah tetapkan manusia beramal seperti yang mereka lakukan, mereka dimasukkan dalam golongan yang gagal.

Begitulah kegagalan mereka hari ini. Gagal kemukakan bukti ayat-ayat Al Quran, dan gagal kawal emosi.

othman wrote:
kebanyakan saintis islam sperti ibnu sina ... dll juga ada menulis buku2 yg berkaitan dgn ibadah sepeti solat, siyam dan haji dan

tidak bertentangan dgn riwayat hadis

bahkan mereka mengamalkanya .

Tetapi jika bertentangan dengan petunjuk Alquran, maka tidak ada alasan untuk menerimanya.

Salam.

Salam,

Samalah macam ada Menteri yang melakukan sesuatu bertentangan dengan peraturan jalanraya, takkanlah sebab orang itu Menteri maka kita pun boleh tiru semua perbuatannya?

Bukankah kita ada akal untuk menilai mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang selari dengan petunjuk Al Quran dan mana yang bertentangan dengan Al Quran?