Cerita Sang Isteri

ya yang celik isteri dan syukurlah suaminya mendengar cakapnya. Tapi banyak suami yang tak cukup belajar tapi tak mahu dengar cakap isteri. Tak tahulah suami jenis apa.

Bila saya dengar cerita dari isteri saya tentang orang-orang yang mempersoal Al Quran, saya tanya dia lagi tentang apakah siksa yang besar yang dimaksudkan? Dia pun jawab:

Abang...... "Bagi orang-orang yang tidak percaya, mereka akan dipanggang dalam Api Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Allah akan gantikan dengan kulit baru supaya mereka rasa keseksaannya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana."

isteri anda ajar tentang solat, bagaimana?

Salam,

Isteri yang baik, sudah tentu tidak mengajak menyekutukan Allah. Tetapi yang mengajak menyekutukan Allah, sudah pasti seruan mereka itu tidak layak didengar. Sebab kata-kata Allah mereka tak mahu dengar, ada hati nak suruh si suami itu dengar cakap mereka. Macamlah mereka itu tuhan-tuhan selain Allah.

"Celakalah bagi orang-orang yang menulis kitab-kitab dengan tanggan mereka, kemudian mereka berkata "Ini adalah dari Allah" kerana mereka hendak menukar dengannya cara murahan. Maka Celakalah bagi mereka dari apa yang mereka tulis dengan tanggan mereka, dan Celakalah bagi mereka dari apa yang mereka kerjakan. Dan mereka berkata, "Kami tidak akan disentuh api neraka itu, kecuali beberapa hari saja........." Tanya kepada mereka, "Sudahkah kamu membuat perjanjian dengan Allah sehingga Allah tidak memunkir janjiNya - atau - kamu mengata sesuatu tentang Allah apa yang kamu tidak tahu?"

Salam,

Tidakkah mereka mahu mengambil pengajaran daripada ayat tersebut?

Sudah diberi amaran celaka, masih mahu percaya dengan kitab-kitab riwayat hadis yang didakwa kononnya dari Allah?

Atau masih terikut-ikut dengan dakwaan palsu orang-orang yang mengada-adakan cerita bahawa azab neraka hanya sementara?

Namun bagi orang-orang yang tidak mahu mendengar, melihat dan menggunakan akal walau macam mana peringatan Allah sekali pun mereka tetap tidak mahu percaya. Pembesar agama mereka itulah yang mereka percaya meskipun bertentangan dengan peringatan Allah.

Saya tanya lagi isteri saya tentang orang-orang yang mempersoalkan Al Quran dan berdolak-dalik tentang usul asalnya. Dia kata:-

Abang.... orang-orang yang macam ini diakhirat nanti bukan saja mereka selalu kena Panggang dalam api Neraka malahan - sementara menunggu kulit mereka diganti semula, Mereka disediakan dengan air "Nanah yang mendidih" sebagai minuman dan mereka terpaksa menghirupnya walaupun mereka rasa mereka tak boleh menelannya.... sehingga mereka rasa seolah-olah mereka hampir mati.... tetapi mereka tetap tidak akan mati.... supaya mereka rasa betapa pedihnya seksa Allah kerana sikap mereka."

Nampaknya cerita orang-orang yang banyak mempersoalkan tentang Al Quran ini amat menarik. Saya minta isteri saya cerita lagi tentang keadaan orang-orang seperti ini diakhirat, tapi dia kata dia ada hal penting...lain kali saja dia sambung.

Tadi selepas makan malam saya minta isteri saya sambung cerita tentang orang-orang yang tidak percaya kepada Quran.

Dia berkata, "orang macam ini amat benci kepada mesej Al Quran dan mereka tidak akan percaya sebarang peringatan dari Al Quran sampai mereka mati. Ada juga diantara mereka cuba dengan sedaya-upaya untuk menganggu-gugat kepercayaan orang-orang lain dengan cara bertengkar tentang Allah. Diakhirat kelak.....

"Terdapat dua golongan yang bertengkar dalam hal Tuhan mereka. Sesungguhnya bagi golongan yang "tidak percaya" disediakan untuk mereka pakaian dari api yang disiramkan dari atas kepala mereka air yang sedang mendidih yang boleh menghancur-leburkan isi kandungan perut mereka dan kulit-kulit mereka. Mereka akan dikurung dalam cambuk-cambuk besi. Setiap kali mereka cuba lari dari kesengsaraannya, mereka akan dikebalikan kedalamnya. Maka rasalah olehmu azab pembakaran."

Kata isteri saya ada lagi cerita tentang orang-orang yang tak mahu percaya kepada Al Quran ni, tapi disebabkan sekarang sudah larut malam, dia kata, "lain kali sajalah kita sambung."

Anda masih tak jawab bagaimana isteri anda melakukan solat?

Semasa sarapan dengan isteri tadi saya cerita kepada dia ada orang tak suka dengar apa yang dia cerita kepada saya, lalu dia jawab.

"Apakah orang-orang yang didalam hati mereka ada penyakit tidak ambil kira bahawa Allah akan dedahkan kebencian mereka? Dan jika Allah kehendaki pasti Dia memperlihatkan supaya kamu kenal perilaku-perilaku mereka. Sesungguhnya kamu boleh kenal mereka dari "cara mereka bercakap", dan Allah mencatit segala kerja-kerja kamu."

Saya tanya dia lagi.... Apakah orang-orang macam ini dalam golongan orang-orang tak percaya? Dia jawab..... Ya, pada hari kebangkitan kelak:-

"Tangkap dan ikatlah dia! dan kemudian masukkan dia kedalam api Neraka, dan ikatkan dia dengan rantai panjangnya tujuh-puluh hasta untuk dijadikan belitan. Sesungguhnya "dia tidak percaya" dengan Allah yang paling Agong."

Disebab tajuk orang-orang "tak percaya" ini sungguh menarik, saya pun malas nak tukar tajuk dengan isteri saya, dan dia kata panjang lagi cerita tentang orang-orang yang tak mau percaya dan mempersoalkan tentang peringatan Al Quran ini.

Kalau berbual dengan isteri, memang mengasyikan, tak jemu-jemu. Bila ada puluang saya selalu cari jalan meminta dia cerita pasal orang-orang yang tak percaya dengan Al Quran. Orang-orang jenis ini selalu cerita kepada orang lain mereka percaya kepada Allah dan Hari Akhirat dan mengaku mereka sebagai "Muslim" dan mereka kata mereka percaya kepada Quran dan kitab-kitab lain. Isteri saya kata:

"Diantara manusia ada yang berkata mereka percaya kepada Allah dan hari akhirat, tetapi pada hakikatnya mereka tidak tergolong dari orang-orang yang percaya. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang percaya, padahal tidaklah mereka menipu melainkan diri mereka sendiri. Dalam "hati mereka ada penyakit", lalu "Allah menambahkan penyakit mereka - dan bagi mereka seksaan yang paling pedih, kerana mereka berdusta."

"Apakah patut Kami jadikan orang-orang "Muslim" itu sebagai orang salah? Apa kena dengan kamu? Bagimana kamu membuat keputusan? Adakah bagi kamu Kitab-Kitab lain yang kamu mempelajari dimana kamu dapat memilih apa yang kamu mahu? Apakah kamu telah menerima sebarang perjanjian yang teguh dari Kami untuk diputuskan dihari kebangkitan? Tanya kepada mereka, siapa yang memberi jaminan itu?"

"Sesungguhnya 'orang-orang yang tidak percaya' kepada tanda-tanda Kami bakal Kami akan panggang mereka dengan Api Neraka. Setiap kali kulit-kulit mereka hangus Kami gantikan dengan kulit selainnya supaya mereka rasa kepedihannya. Sesungguhnya Allah Dia lah Perkasa dan Bijaksana."

Hmmmm.... patutlah kita boleh kenal cara orang yang ada penyakit dalam hati mereka apabila kita dengar mereka bercakap.......

Salam,

Betul tu. Kias ucapan orang yang tidak percaya boleh kita pelajari dalam Al Quran iaitu mereka suka menghukum, suka mengondem dan tidak membawakan apa-apa tunjuk ajar untuk membuktikan kebenaran mereka.

Teruskan perbincangan saudara dengan isteri saudara itu.

Terima kasih Sdr Juang kerana mahu berkongsi dengan saya apa yang diceritakan oleh isteri saya. Saya tanya lagi isteri saya tentang sifat-sifat orang yang tidak percaya dan mengapa mereka suka menghukum dan kondem orang-orang lain yang tidak percaya sepertimana mereka percaya? Dia kata:

"Orang-orang yang tidak percaya itu menghalang orang-orang lain dari jalan Allah, maka Allah sesatkan mereka dengan amalan-amalan mereka."

Saya tanya lagi, orang-orang macam ini apa akan jadi pada mereka diakhirat kelak? Dia jawab:

"Muka mereka akan dibakar Api Neraka dan didalamnya keadaan muka mereka cacat. Mereka akan ditanya oleh Tuhan mereka, "Tidakkah tanda-tanda Aku telah dibacakan kepada kamu, lalu kamu mempermain-mainkannya? Mereka menjawab, Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah dikuasai oleh nafsu kejahatan kami, lantas kami telah tersesat. Ya Tuhan kami, tolonglah keluarkan kami dari seksaan ini, dan sekiranya kami mengulang kembali perbuatan-perbuatan lama kami, sesungguhnya kami adalah orang yang zalim. Lalu Allah berkata, tinggallah kamu dalam Neraka itu buat selama-lamanya, dan jangan sekali-kali kamu bercakap dengan Aku."

Saya tanya lagi, apa sebab sampai jadi begitu? Lalu isteri saya jawab:

"Sesungguhnya ada segolongan hamba-hambaKu yang telah berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah percaya, maka ampunkan kami dan berilah rahmat kepada kami dan Engkaulah sebaik-sebaik pemberi rahmat". Lantas kamu memperolok-olokkan mereka sehingga kamu lupa tentang Aku. dan kamu adalah diantara orang-orang yang mempermain-mainkan mereka."

Salam,

Nampaknya Tuhan pun tak sudi bercakap dengan orang-orang yang mempermain-mainkan tanda-tandaNya yang telah dibacakan kepada mereka. Patutlah mereka bengap semacam sehinggakan peringatan-peringatan Tuhan yang mudah-mudah pun mereka pekak untuk mendengarnya.

Baik tanda-tanda Tuhan itu terbentang luas di semesta alam, ada yang telah dicatatkan dalam Kitab dan ada yang telah diterjemahkan dalam bahasa yang mudah difahami, tetapi mereka lebih percayakan kata-kata pembesar agama mereka daripada tanda-tanda yang Tuhan kemukakan. Tidak hairanlah manusia sebegitu perangainya memang layak ditempatkan ke Neraka buat selama-lamanya. Ego dan sombong melampau-lampau. Baik si lelakinya mahupun si wanitanya, perangai mereka sama sahaja.

Mengikut cerita dari isteri saya, orang-orang yang tidak percaya ini samada lelaki atau perempuan sama saja mereka. Allah telah mengunci pendengaran mereka, penglihatan mereka dan hati mereka, dan mereka tidak akan kembali sebab mereka itu Pekak, Buta dan Tuli. Isteri saya cerita lagi.... orang-orang macam ini:

"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Tidakkah Kami jadikan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami menempatkannya dalam tempat yang kokoh sehingga sampai kepada masa yang ditentukan - lalu Kami bentukkan kamu sebaik-baik bentuk?"

"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Tidakkah Kami jadikan bumi untuk kamu tinggal samada untuk yang hidup atau mati? Dan Kami jadikan gunung-gunung sebagai pasak dan air yang bersih untuk minuman?"

"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Kembalilah kamu kepada apa yang kamu tidak pernah percaya. Pergilah kamu bernaung ditempat tiga lapis yang tidak pernah nyaman dan yang tidak bebas dari Api Neraka yang menyala-nyala, yang memuntah keluar bunga-bunga api seperti gunung - berwarna kekuningan seolah-olah warna unta."

"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Itulah hari mereka tidak boleh berbicara. Dan mereka tidak akan diberi izin walaupun untuk meminta maaf."

Nampaknya hari ini orang-orang yang tidak percaya diberi peluang bercakap walau pun kadangkala kita pun tak faham apa yang dia cakap. Dihari akhirat kelak bukan saja dia tidak boleh cakap - tetapi nak minta ampun pun tak boleh.

Hari ini isteri saya bercerita tentang darjat yang paling tinggi diantara orang-orang yang tidak percaya: Dia kata:-

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya dengan Allah dan perutusan-perutusanNya, mereka bermaksud untuk membuat perbezaan diantara Allah dan perutusan-perutusanNya, dan mereka berkata, "Kami percaya dengan sebahagian dan kami tidak percaya dengan sebahagian yang lain". Dan mereka cuba mengambil jalan tengah. "Mereka itulah orang-orang yang tidak percaya sebenar-benarnya!" Dan Kami menyediakan untuk orang-orang tidak percaya ini siksa yang amat menghinakan."

Lalu saya tanya dia lagi, macam mana orang-orang percaya pula? Di berkata:-

"Dan orang-orang yang percaya dengan Allah dan perutusan-perutusanNya, mereka tidak membeza-bezakan seorang pun diantara mereka. Mereka itulah kelak Allah akan memberikan kepada mereka ganjaran. Allah adalah Pengampun dan Penyayang."

Saya tanya lagi, bolehkah kita beri alasan kepada Allah kalau kita mengidolakan hanya seorang sahaja perutusan Allah seperti bila kita sebut nama Tuhan kita sebut hanya seorang sahaja nama perutusanNya? Isteri saya jawab:-

[i]"Maka pada hari itu tidak akan diterima sebarang alasan dari orang-orang yang tidak percaya itu dan mereka tidak akan diberi kesempatan walaupun untuk memohon maaf."[/i]

Saya pun berkata kepada isteri saya, nampak gaya ini kes berat ni........

Salam,

Ahlulsunnah wrote:
"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Tidakkah Kami jadikan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami menempatkannya dalam tempat yang kokoh sehingga sampai kepada masa yang ditentukan - lalu Kami bentukkan kamu sebaik-baik bentuk?"

Cuba kita renung proses kejadian manusia. Daripada air mani kemudiannya dibentuk di dalam rahim sebelum keluar mengikut kaedah yang masuk akal. Semua proses itu ada aturan yang logik.

Alih-alih bila mereka dewasa mereka kata "dalam Islam tak boleh pakai logik". Nampaknya mereka cuba menipu hakikat kejadian mereka sendiri?

"Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya! Tidakkah Kami jadikan bumi untuk kamu tinggal samada untuk yang hidup atau mati? Dan Kami jadikan gunung-gunung sebagai pasak dan air yang bersih untuk minuman?"

Ketika di dunia Allah sudah tunjukkan kepada manusia bahawa apa yang Allah atur untuk hidup mereka adalah suatu yang logik. Dikurniakan air bersih untuk mereka minum. Allah tidak sediakan air panas seperti besi mendidih sebagai bahan minuman manusia di dunia kerana ia suatu yang tidak logik.

Alih-alih kerana menurut membuta-tuli ajaran pembesar agama mereka, mereka percaya kepada amalan-amalan ritual yang tiada logik. Nampak tak bagaimana mereka mengkhianati Allah untuk menyekutukan dengan "tuhan-tuhan" itu?

Tidak hairanlah di akhirat nanti Allah tidak memberi mereka peluang bercakap sebagai balasan pengkhianatan yang mereka lakukan.

Saudara sudah beristeri tentu boleh fikirkan apa yang akan saudara rasa jika isteri saudara mengkhianati saudara. Jadi apakah Tuhan boleh dikhianati sesuka hati?

Ahlulsunnah wrote:
Lalu saya tanya dia lagi, macam mana orang-orang percaya pula? Di berkata:-

"Dan orang-orang yang percaya dengan Allah dan perutusan-perutusanNya, mereka tidak membeza-bezakan seorang pun diantara mereka. Mereka itulah kelak Allah akan memberikan kepada mereka ganjaran. Allah adalah Pengampun dan Penyayang."

Saya tanya lagi, bolehkah kita beri alasan kepada Allah kalau kita mengidolakan hanya seorang sahaja perutusan Allah seperti bila kita sebut nama Tuhan kita sebut hanya seorang sahaja nama perutusanNya? Isteri saya jawab:-

[i]"Maka pada hari itu tidak akan diterima sebarang alasan dari orang-orang yang tidak percaya itu dan mereka tidak akan diberi kesempatan walaupun untuk memohon maaf."[/i]

Saya pun berkata kepada isteri saya, nampak gaya ini kes berat ni........

Memang kes berat pun. Apatah lagi bila diajak merenung kembali ajaran-ajaran tradisi rekaan pembesar agama, mereka menolak walaupun sudah dikemukakan ayat-ayat Al Quran seperti yang saudara bawakan ini.

Allah tidak menurunkan azab bencana pada sesuatu bandaraya melainkan telah di datangkan seseorang untuk menyampaikan peringatan-peringatan Tuhan.

Nampaknya hari ini orang-orang yang tidak percaya diberi peluang bercakap walau pun kadangkala kita pun tak faham apa yang dia cakap. Dihari akhirat kelak bukan saja dia tidak boleh cakap - tetapi nak minta ampun pun tak boleh.

Salam,

Bagaimana Tuhan nak ampunkan mereka kalau di dunia dulu mereka tidak mahu percaya dengan peringatan-peringatanNya. Bila ada orang lain yang memberi peringatan, mereka tutup pendengaran, penglihatan dan hati mereka. Malah dikatakan pula nak jadi pembesar agama.

Salam,

Kisah orang kafir terdahulu, jika ada seseorang yang beri peringatan ayat-ayat Tuhan, mereka kata pemberi peringatan itu tukang sihir. Skrip baru yang kita dengar hari ini, ada orang kata sesiapa yang beri peringatan adalah orang yang nak jadi pembesar agama.

Skrip yang hampir serupa.

Saya tidak boleh tidur lena apabila saya memikirkan apa yang dicerita oleh isteri saya tentang gelaran yang diberi Allah kepada orang-orang yang tidak percaya - mereka itu adalah "sebenar-benar orang yang tidak percaya" apabila mereka membeza-bezakan perutusan-perutusan Allah.

Bagi orang-orang Kristian mereka jadikan Isa anak Maryam sebagai idola mereka. Semasa saya mengikuti agama ibu bapa saya dulu saya jadikan Muhammad sebagai idola saya. Bila saya sebut nama Allah saya tidak pernah tinggal menyebut nama Muhammad sekali. Saya tidak tahu mengapa saya berbuat demikian, atau mungkin saya terikut-ikut kepercayaan ibu bapa saya. Selepas isteri saya cerita bahawa Allah akan seksa saya dengan seksaan yang paling hina kerana membeza-bezakan perutusan-perutussanNya saya tahu apa saja alasan saya beri, Allah tidak akan terima walaupun untuk saya memohon maaf dariNya.

Saya terpaksa kejut isteri saya supaya dia beritahu kepada saya samada perbuatan saya dulu OK ke tak OK? Dia jawab:-

"Dan apabila diperingatkan tentang Allah semata-mata, maka berkerutlah hati orang-orang yang tidak percaya dengan hari akhirat itu. Tetapi apabila disebutkan nama-nama orang lain selain dari Allah, tiba-tiba mereka bergembira."

Lalu saya kata kepada dia. Kalau abang cerita dekat orang "Syahadah" itu perbuatan mempersekutukan Tuhan, ada yang maki abang nanti. Isteri saya jawab, memanglah Abang...... mereka akan membantah sebab mereka tidak percaya kepada Kitab Allah sebagai tanda-tandaNya:

"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang membantah tentang tanda-tanda Allah dan bagaimana mereka telah menyeleweng? Mereka itu sebenarnya tidak percaya kepada Kitab yang disampaikan oleh perutusan-perutusan Kami. Mereka hanya akan mengetahuinya apabila leher mereka dibelit dengan rantai dan mereka akan diseret kedalam air yang panas - kemudian mereka akan dibakar dalam Api Neraka."

Salam,

Bagi orang-orang Kristian mereka jadikan Isa anak Maryam sebagai idola mereka. Semasa saya mengikuti agama ibu bapa saya dulu saya jadikan Muhammad sebagai idola saya. Bila saya sebut nama Allah saya tidak pernah tinggal menyebut nama Muhammad sekali. Saya tidak tahu mengapa saya berbuat demikian, atau mungkin saya terikut-ikut kepercayaan ibu bapa saya.

Benar, kita tidak seharusnya membeza-bezakan nabi. Kita harus percaya apa yang Tuhan turunkan (Ayat-ayatNya) kepada mereka.

2:136. Katakanlah, "Kami percaya kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan puak-puak, dan apa yang diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim."

Salam,

Cuba kita fikir secara mendalam. Sedangkan Nabi pun tidak membeza-bezakan utusan Allah yang terdahulu, logikkah kita mengaku Islam tetapi melakukan perbuatan membeza-bezakan utusan Allah yang dilarang itu?

Inilah yang mendorong saya tidak menurut membuta-tuli kepercayaan tradisi kaum saya sendiri. Jauh tersasar daripada akhlak mulia yang ada dalam Al Quran.

Terima kasih Tuan Admin kerana memberi rujukan dari Bacaan dan sebagaimana yang dikatakan oleh Sdr Juang Nabi pun tidak membeza-bezakan mana-mana pembawa utusan Allah yang terdahulu. Isteri saya juga berkata dia pun tak tahu bagaimana manusia boleh beri kelebihan hanya kepada seorang pembawa utusan sahaja dalam kepercayaan mereka.

Mungkin mereka sudah membaca Kitab mereka sendiri, malangnya apa yang mererka baca, mereka sendiri tidak mahu percaya disebabkan mereka dibelenggu dengan kepercayaan-kepercayaan yang ditanam oleh ibu-bapa mereka atau oleh guru-guru agama mereka.

Mereka kata mereka ikut suri teladan pembawa utusan Allah, tetapi bila pembawa utusan itu sendiri kata dia tidak membeza-bezakan mana-mana pembawa utusan lain, tiba-tiba mereka angkatnya sebagai pembawa utusan yang paling mulia sekali, sehinggakan setiap kali mereka sebut nama Allah mereka tidak lupa menyebut namanya sekali termasuklah semasa mereka sembahyang, sembelih binatang, bercukur anak, kenduri tahlil dll.

Malahan dalam segala amalan-amalan do'a mereka tukang baca do'a akan mula dengan do'a yang mengampu pembawa utusan Allah istemewa mereka.

Saya bertanya isteri saya, apakah betul pembawa utusan Allah tidak membeza-bezakan mana-mana pembawa-pembawa utusan lain? Dia kata selain dari apa yang Tuan Admin petik dari bacaan, satu ayat sebelum ayat terakhir dalam surah yang sama ianya berbunyi:

"Telah percaya pembawa utusan itu kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya dan begitu juga dengan semua orang yang benar-benar percaya - kesemua mereka benar-benar percaya dengan Allah, malaikat-malaikatNya, Kitab-KitabNYa, dan pembawa-pembawa utusanNya. Mereka berkata, "Kami tidak membeza-beza seorangpun diantara dari pembawa-pembawa utusan itu." Mereka berkata, "Kami dengar dan kami Taat ampunan Kamu wahai Tuhan kami." Dan kepada Kamulah kami akan kembali."

Walaupun ramai manusia telah membuat perjanjian dengan Allah bahawa mereka "Dengar dan mereka Taat" tidak akan membeza-bezakan seorangpun diantara pembawa-pembawa utusan Allah itu - tetapi kesemua mereka tidak pernah berkomited berpegang kepada janji mereka dengan Allah.

"Dan ingatlah ni'mat Allah atas kamu dengan perjanjian kamu yang Dia janjikan kepada kamu dengannya apabila kamu berkata "Kami Dengar dan Kami Taat", dan ingatlah Allah. Sesungguhnya Allah Amat mengetahui isi hati kamu."

Disebabkan mereka tidak menunaikan janji-janji mereka dengan Allah mungkin sumpahan mereka telah makan diri sendiri sehingga batu pun mereka tidak boleh kenal.

"Maka apabila bintang-bintang kesemuanya dihapuskan. Dan apabila langit itu dibelah. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan. Dan apabila pembawa-pembawa utusan dipanggil untuk hari yang ditetapkan - iaitu hari keputusan. Tahukah kamu apa hari keputusan itu? Kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang yang tidak percaya."

Walaupun ramai manusia telah membuat perjanjian dengan Allah bahawa mereka "Dengar dan mereka Taat" tidak akan membeza-bezakan seorangpun diantara pembawa-pembawa utusan Allah itu - tetapi kesemua mereka tidak pernah berkomited berpegang kepada janji mereka dengan Allah.

Salam,

Orang munafik juga begitu. Mereka berani mengaku di mulut. Tapi, ingkar dalam hati dan perbuatan mereka. Sehinggakan sifat-sifat munafik itu terus ditanam oleh pembesar agama ke dalam jiwa mereka.

2:285. Rasul percaya kepada apa yang diturunkan kepadanya daripada Pemeliharanya, dan orang-orang mukmin, dan tiap-tiap seorang percaya kepada Allah, dan malaikat-malaikat-Nya, dan Kitab-Kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. "Kami tidak membeza-bezakan seorang pun antara rasul-rasul-Nya." Mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Wahai Pemelihara kami, kurniakanlah kami ampunan-Mu; kepada Engkau kepulangan."

Kalau kita renungkan ayat di atas, ditekankan tentang perbuatan tidak membeza-bezakan Rasul-rasul. Hendak mengaku mukmin, percaya kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya, semua orang boleh cakap. Tetapi untuk tidak membeza-bezakan Rasul-rasul Allah itulah ramai yang gagal melakukannya.

Selalu terjadi pada umat terdahulu, kerana terlalu taksub memuja seseorang Nabi atau Rasul, mereka menyekutukan Allah dengan menjadikan pembesar-pembesar agama yang mengajar tentang "ikon" masyarakat itu sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Ini yang terjadi pada orang-orang Yahudi terdahulu yang memuja Uzair sebagai anak Tuhan dan juga terjadi kepada orang-orang Nasrani yang memuja Al Masih sebagai putera Allah gara-gara taksub dengan ajaran pembesar agama mereka.

Hari ini kita nampak ketaksuban majoriti umat Islam yang memuja Muhammad sebagai Penghulu segala Nabi sehingga kitab riwayat bawaan ulamak-ulamak silam dijadikan hukum setaraf ayat-ayat Tuhan. Dengan kata lain mereka nak setarakan Muhammad dengan Tuhan dalam membuat hukum. Inilah bentuk penyekutuan yang tidak disedari oleh kebanyakan orang Islam hari ini.